
Medan Pertempuran Baru AS & China: Planet Mars

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sukses meluncurkan roket untuk perjalanan misi antariksa ke Planet Mars pada Kamis (30/7/2020). Planet merah ini akan menjadi medan pertempuran baru AS dan China.
Sebelum AS, China dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah meluncurkan misi ke Mars. UEA meluncurkan misi melalui roket Hope Probe pada 20 Juli kemudian China dengan roket Tianwen-1 pada 23 Juli 2020. Roket-roket ini akan tiba di Mars pada Februari 2021.
Lantas apa alasan AS dan China berlomba ke Mars? Memangnya ada apa di Mars? Misi ketiga negara ini didasarkan pemahaman pada pencarian tempat selain Bumi yang bisa memiliki kehidupan dan berpotensi dihuni manusia.
"Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab semua orang adalah, adakah kehidupan di Mars?" John Logsdon, seorang profesor emeritus di Institut Kebijakan Luar Angkasa Universitas George Washington, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (31/7/2020).
"Apakah ada kemungkinan bahwa masih ada semacam kehidupan mikroba, bukan manusia hijau kecil (alien), tetapi apakah kehidupan pernah ada dan mungkin masih ada?" dia menambahkan. "Lalu tingkat generalisasi selanjutnya adalah, apa yang diperlukan manusia untuk hidup di Mars?"
Dalam misi ke Mars ini AS akan mengumpulkan informasi tentang potensi kehidupan di Mars termasuk mencari tanda-tanda kondisi layak huni di masa lalu dan mencari bukti kehidupan mikroba. Pesawat ini memiliki bor yang dapat digunakan mengumpulkan sampel inti dari batu dan menyisihkannya agar bisa diperiksa dalam misi selanjutnya.
China Tianwen-1 adalah misi pertama China ke Mars dan mengumpulkan informasi penting tentang tanah mars, struktur geologi, lingkungan, atmosfer dan mencari tanda-tanda adanya air di planet ini.
"Jika pendaratan ini berhasil, itu akan menandakan terobosan teknis besar," tulis tim China dalam jurnal Nature, seperti dilansir dari CNN International.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Luncurkan Misi ke Mars Sore Ini, Begini Cara Menontonnya