Bos OJK: Tanpa Digitalisasi Bank Akan Ditinggal Lari Nasabah

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan perbankan mesti harus melakukan digitalisasi pada unit usahanya.

Pasalnya, di tengah pandemi saat ini, Wimboh memandang di kala pandemi saat ini, masyarakat sudah mulai menikmati transaksi melalui digital, dan apabila perbankan tidak bisa mengimbanginya, maka kemungkinan bank akan ditinggal para nasabahnya.

Pilihan Redaksi Bos BCA: Masih Ada 200 Ribu Nasabah Setia Pakai SMS Banking OJK: Nasabah Kini Loyal ke Handphone Ketimbang Cabang Bank Gilanya Digital Bank: Proses Kredit KTA Hanya 60 Detik Bos DBS: Bank Harus Bertindak Layaknya Startup

"Kalau nggak menerapkan teknologi, jangan harap bisa berkompetisi dengan baik dan nasabah bisa lari," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (23/7/2020).

Mengenai kompetisi, Wimboh mengatakan pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama. Oleh karena itu pemerintah dan otoritas terus mendorong penggunaan teknologi kepada perbankan, baik besar atau kecil.

Lebih lanjut, Wimboh mengaku telah menyiapakan berbagai regulasi untuk perbankan di masa yang akan datang. Hal ini agar bank bisa terfasilitasi dengan layanan digital.

Sehingga ke depan, apabila infrastruktur perbankan telah siap dengan digitalisasinya, maka otoritas bisa menghindari risiko terjadinya penyalahgunaan transaksi ddigital seperti mobile banking.

Regulasi itu pun nantinya tidak hanya akan menguntungkan bagi perbankan, tapi juga kepada nasabah yang akan menikmati fasilitas layanan digitalisasi dari perbankan.

"Pemerintah juga akan dorong digitalisasi ekonomi umkm dengan teknologi untuk masing-masing, sinergi dengan pemerintah sudah dilakukan. Ini akan cepat, murah, dan coveragenya luas dalam waktu singkat. Tidak perlu buka cabang," jelas Wimboh.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK Bicara Nasib Kantor Cabang di Era Digital, Punah?