Internasional

AS Sudah Panjar Vaksin Pfizer-BioNTech Rp 28 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 July 2020 07:52
INFOGRAFIS, Kandidat Vaksin yang akan Masuk RI
Foto: Infografis/Kandidat Vaksin yang akan Masuk RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat akan membeli vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan bioteknologi Jerman, BioNTech SE seharga US$ 1,95 miliar (Rp 28,5 triliun, asumsi Rp 14.630/US$).

Jika vaksin terbukti aman dan efektif, AS akan membuat kontrak untuk 100 juta dengan label harga US$ 39 atau sekitar Rp 570 ribu.



Kontrak tersebut disetujui oleh pemerintah AS untuk pengeluaran vaksin, meskipun pada kesepakatan dengan pembuat vaksin lain sebelumnya, AS sempat berjanji membantu membayar biaya pengembangan.

Sebagaimana ditulis oleh Reuters, juru bicara Pfizer menyatakan perusahaan tersebut dan BioNTech tidak akan menerima uang dari pemerintah kecuali vaksin mereka berhasil dalam uji klinis besar dan dapat berhasil diproduksi.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pemerintah AS juga akan memiliki opsi untuk mendapatkan tambahan 500 juta dosis. Pfizer mengatakan harga untuk dosis tambahan akan dinegosiasikan secara terpisah jika AS memesannya.



Jika berhasil, vaksin akan tersedia untuk orang Amerika tanpa biaya dengan membebankan asuransi kesehatan mereka, kata Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS).

Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan perusahaan berniat untuk mendapat untung dari vaksin tersebut. Dia juga mengatakan bahwa membelanjakan uangnya sendiri, daripada uang pemerintah untuk mengembangkan vaksin agar mempercepat prosesnya.

Dalam sebuah wawancara, Chief Scientific Officer Mikael Dolsten mengatakan ia sangat berharap Pfizer bisa memulai uji coba vaksin tahap akhir secepatnya pada minggu depan, sambil menunggu persetujuan regulator.

"Kami sudah mulai proses mengalokasikan botol vaksin ke berbagai situs klinis berbeda di AS dan di tempat lain," kata Dolsten.

Vaksin buatan Pfizer dan BioNTech menunjukkan harapan dalam studi kecil tahap awal pada manusia, menghasilkan jenis antibodi penawar yang diperlukan untuk melawan virus. Dalam uji coba itu, subjek menerima dua dosis vaksin.

Kandidat vaksin buatan Pfizer dan BioNTech adalah salah satu dari 150 vaksin paling maju yang dikembangkan melawan penyakit Covid-19, yang kini telah merenggut lebih dari 600.000 nyawa secara global.

Vaksin ini menggunakan RNA kurir kimia untuk menginstruksikan sel untuk membuat protein yang meniru permukaan virus corona, yang dilihat sistem kekebalan sebagai penyerbu virus asing yang masuk ke tubuh. Meskipun teknologinya telah ada selama bertahun-tahun, belum pernah ada vaksin messenger RNA (mRNA) yang disetujui.

Administrasi Trump telah sepakat untuk menghabiskan miliaran dolar untuk pengembangan dan pengadaan vaksin potensial di bawah program Operation Warp Speed.

Selain Pfizer dan BioNTech, pembuat vaksin lain yang menandatangani perjanjian untuk menerima dana pemerintah AS untuk vaksin yakni perusahaan biotek Moderna Inc, AstraZeneca Plc, dan Novavax Inc.

Pfizer mengatakan akan memberikan dosis jika produk tersebut menerima otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan AS pada awal Oktober, setelah menunjukkan keamanan dan kemanjuran dalam uji coba klinis Fase III besar yang melibatkan hingga 30.000 subjek.

Pfizer dan BioNTech saat ini mengharapkan untuk memproduksi hingga 100 juta dosis secara global pada akhir tahun 2020, dan berpotensi produksi lebih dari 1,3 miliar dosis pada akhir tahun 2021.

Pada Senin (20/7/2020), perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk memasok 30 juta dosis vaksin kepada Inggris tetapi tidak memberikan harga. Saham Pfizer naik hampir 5%, sementara saham BioNTech yang terdaftar di AS naik 13%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aminkan Ya! Vaksin Moderna Covid-19 Siap Akhir Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular