
Apa Kabar Satria, Satelit Internet Terbesar se-Asia Milik RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif menegaskan pendanaan satelit Satria ditargetkan selesai pada kuartal III 2020.
Progres dari satelit ini memang sempat tertunda karena Covid-19, misalnya soal administrasi. Adapun terkait dengan pembiayaan saat ini prosesnya sudah mulai berjalan lagi.
"50% pembiayaan khusus untuk komponen loan akan diperoleh dari China, dan 50% dari Perancis," ujarnya dalam Seminar Daring "MENDORONG AKSELERASI TRANSFORMASI DIGITAL" di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dia menyebut, khusus untuk proyek satelit satria ini memang menggunakan konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Skema ini memungkinkan Kementerian Telekomunikasi dan Informatika RI menunjuk sebuah mitra.
"Kami namakan mitra karena mitra ini mencari pendanaan atau pembiayaan beda dengan proyek lainnya, KPBU justru mitra mencari pendanaan," terangnya.
Mitra tersebut yang akan memilih pabrik terbaik. dapun pabriknya berasal dari Perancis. Selanjutnya untuk satelit ini akan dipilih pula pabrik roket peluncur.
"Roket peluncur menggunakan SpaceX, satelit milik Elon Musk yang mengembangkan Tesla," tegasnya.
Sebagai informasi, Satria merupakan satelit multifungsi atau dengan nama panjang Satelit Republik Indonesia. Satelit satria dibangun oleh PT Satelit Nusantara 3 dengan pembiayaan mencapai Rp 6,4 triliun. Satelit ini juga punya kapasitas 150 gigabyte per detik, yang artinya 6 kali kapasitas dengan satelit yang sudah ada di Indonesia.
Roket pendorong untuk meluncurkan satelit Satria akan memakai Space X falcon 9-500. Satelit Satria sudah mulai dibangun pada akhir 2019 dan diperkirakan akan meluncur ke slot orbit pada 2022.
Satria diproyeksikan akan mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sekolah, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik. Satelit ini dibutuhkan karena ada 150.000 titik yang tidak dapat akses internet lantaran tidak terjangkau oleh kabel serat optik.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indosat Tak Lagi Gunakan Slot Orbit 113 Derajat, Telkom Masuk