
Perhatian: Hydroxychloroquine Tidak Manjur Obati Corona!

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi terbaru kembali dipublikasikan soal Hydroxychloroquine (hidroksiklorokuin) oleh salah satu universitas di AS, University of Minnesota. Hasilnya, obat yang sempat digadang-gadang Presiden AS Donald Trump bisa mengobati Covid-19 itu, terbukti tak efektif.
Perbedaan hasil tidak signifikan secara statistik. Dalam penelitian, para periset membandingkan pemberian obat anti malaria ini dengan alternatif pengobatan lain yakni plasebo.
Pada pasien gejala ringan yang tidak dirawat di rumah sakit, sekitar 24% pasien yang diberi hidroksiklorokuin, masih mendapatkan gejala Covid-19 hingga 14 hari. Ini mendekati dengan 30% pasien yang diberi jenis pengobatan lain, yakni plasebo.
"Hidroksiklorokuin tidak secara substansial mengurangi keseriusan gejala ada prevalensi waktu kasus Covid-19 mereka yang tidak dirawat di rumah sakit," ujar peneliti dalam laporan yang diterbitkan jurnal "Annals of Internal Medicine", Kamis (16/7/2020) waktu setempat.
Dalam kasus serius, meskipun diklaim bukan akhir penelitian, ditemukan fakta bahwa 5 orang yang diberi hidroksiklorokuin meninggal karena Covid-19. Sedangkan pada pasien yang diberi plasebo terdapat 8 kasus yang meninggal.
"Studi ini memberikan bukti bahwa hidroksiklorokuin tidak memberi manfaat pada pasien penyakit ringan," kata Dr. Neil Schluger dari New York Medical College dalam komentar pada studi tersebut, dikutip Reuters.
Penelitian ini memperkuat penelitian yang ada sebelumnya soal tidak manjurnya obat ini. WHO juga tidak lagi menyarankan penggunaan hidroksiklorokuin karena efek sampingnya pada irama jantung.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi Kemenkes Soal Hydroxychloroquine, Obat Covid-19
