
Kisah 'Starbucks China' Mau Ditendang dari Bursa Saham AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal kemunculannya, Luckin Coffee dianggap salah satu lawan tertangguh dari Starbucks. Namun kini perusahaan berada dalam masalah karena skandal akuntansi dan akan segera ditendang dari Bursa Saham AS, Nasdaq.
Luckin Coffee merupakan salah satu startup dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah modern dan salah satu startup yang paling dipuji oleh investor ketika initial public offering (IPO) di bursa AS pada 2019.
Perusahaan ini mampu membuat Starbucks gentar dengan ekspansi masifnya. Hanya dalam tiga tahun Luckin Coffee telah memiliki 3.680 gerai di seluruh China. Perusahaan sendiri berdiri pada 2017.
Namun, pada April 2020 muncul skandal akuntansi berupa penggelembungan penjualan (sales) hingga US$300 juta. Pada 2 Juli nanti akan diadakan rapat umum pemegang saham dengan agenda memberhentikan direktur dan chairman Luckin Coffee Charles Zhengyao Lu, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (29/6/2020).
Atas masalah ini, otoritas bursa AS, Securities and Exchange Commission (SEC), menghukum Luckin Coffee dengan menghapus (delisting) sahamnya dari papan perdagangan Nasdaq. Bahkan saat ini harga saham Luckin Coffee sudah berada di level US$1,4 per saham.
Atas hukuman ini, Luckin Coffee mengajukan banding atas rencana tersebut. Pada Jumat lalu perusahaan menyatakan perdagangan sahamnnya akan dihentikan sementara (suspensi) mulai 29 Juni 2020.
Hingga kini belum jelas bagaimana rencana perusahaan setelah tidak lagi memiliki akses modal melalui pasar modal. Kasus ini juga memicu rumor perusahaan terancam bangkrut, seperti dikutip CNN International.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pepsi Ikuti Unilever Dkk Boikot Iklan di Facebook
