
Pepsi Ikuti Unilever Dkk Boikot Iklan di Facebook

Jakarta, CNBC Indonesia - PepsiCo Inc akan berhenti beriklan di Facebook Inc, mengikuti langkah perusahaan besar lainnya yang sudah lebih dulu mengumumkan hal tersebut.
Penghentian iklan akan berlangsung hingga Juli dan Agustus, lapor FOX Business Network mengutip beberapa sumber, Minggu (28/6/2020).
"Sumber menggambarkan langkah itu sebagai boikot global dalam memasang iklan Facebook," kata laporan itu.
PepsiCo tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan seperti Unilever, Coca-Cola, Levi's, Dockers, Hershey's hingga Starbuck telah mengumumkan langkah serupa. Langkah gabungan yang dijuluki boikot #stophateforprofit itu sendiri dilakukan di tengah memanasnya iklim perpolitikan di Amerika Serikat (AS), yang ramai diwarnai perpecahan atau polarisasi.
Facebook dan media sosial lainnya dianggap kurang mampu dalam mencegah platformnya digunakan sebagai media penyebaran berita-berita atau postingan yang mendukung hal-hal tersebut.
"Kami tidak percaya bahwa Facebook mengelola pidato kekerasan dan memecah belah secara efektif di platform mereka. Meskipun pernyataan berulang oleh Facebook untuk mengambil tindakan, kami belum melihat perubahan yang berarti," kata Hershey's dalam sebuah pernyataan, Jumat, mengutip CNBC International.
"Awal bulan ini kami menyampaikan pada Facebook bahwa kami tidak senang dengan sikap mereka tentang pidato kebencian. Kami sekarang telah memotong pengeluaran kami di Facebook dan platform mereka, termasuk Instagram, hingga sepertiga untuk sisa tahun ini. Kami berharap Facebook akan mengambil tindakan dan menjadikannya tempat yang aman bagi konsumen untuk berkomunikasi dan berkumpul. Sebagai sebuah perusahaan, kami mendukung nilai-nilai kebersamaan dan inklusi dan kami teguh dalam komitmen kami untuk membuat perbedaan dan menjadi bagian dari perubahan positif."
Namun pada Jumat juga, perusahaan media sosial itu telah merespons dan mengatakan bahwa pihaknya akan mulai memberi label pada konten yang layak diberitakan yang melanggar kebijakan perusahaan. Mereka juga akan memberi label semua postingan dan iklan tentang pemilihan yang memiliki tautan ke informasi resmi, termasuk postingan dari politisi.
"Tidak ada pengecualian untuk politisi dalam kebijakan apa pun yang saya umumkan di sini hari ini," kata Kepala Eksekutif Mark Zuckerberg dalam postingan Facebook.
Zuckerberg juga mengatakan Facebook akan melarang iklan yang mengklaim orang dari kelompok berdasarkan ras, agama, orientasi seksual atau status imigrasi yang merupakan ancaman terhadap keselamatan fisik atau kesehatan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diboikot Pengiklan Raksasa, Begini Respons Facebook
