Internasional

Harta Bos Facebook Sepertinya Makin Berkurang, Ini Sebabnya

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
29 June 2020 07:00
Facebook CEO Mark Zuckerberg speaks about
Foto: CEO Facebook, Mark Zuckerberg (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Boikot yang dilakukan sejumlah perusahaan pada media sosial sepertinya terus bertambah. Kali ini Starbucks mengumumkan akan menangguhkan iklan di beberapa platform sebagai tanggapan terhadap ujaran kebencian.

Starbucks bergabung dengan Unilever dan Coca-Cola yang terlebih dahulu melakukan hal senada. Ini terkait perpolitikan AS yang mulai memanas karena Pemilu Presiden di mana #stophateforprofit digaungkan sejak pekan lalu.



"Kami percaya bahwa bahwa kita harus menyatukan komunitas, baik secara langsung dan online," kata Juru Bicara Starbucks dalam sebuah pernyataan dikutip dari BBC Senin (29/6/2020).

Starbuck akan melakukan diskusi internal dan dengan mitra media dan organisasi hak-hak sipil untuk menghentikan penyebaran pidato kebencian. Meski begitu, perusahaan akan tetap memosting promosi di medsos tanpa berbayar.

Sayangnya Starbuck tak mengumumkan di mana ia akan berhenti beriklan. Namun dalam pernyataannya, Youtube yang jadi bagian dari Google, akan dikesampingkan.



Pengumuman ini mengikuti kontroversi atas pendekatan Facebook dalam memoderasi konten pada platformnya. Sebagian orang melihat 'rekan' Instagram dan Twitter ini terlalu bebas.

Dari CNBC International, Unilever memutuskan untuk menghentikan iklan di Facebook grup setidaknya hingga 31 Desember. Bos Facebook, Mark Zuckerberg kehilangan US$ 7,2 miliar (Rp 100,8 triliun) setelah pengumuman dilakukan, di mana saham perusahaannya turun 8,3% pada hari Jumat, terbesar dalam tiga bulan terakhir.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mark Zuckerberg Cuek, Instagram Bakal Makin Mirip TikTok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular