Mark Zuckerberg Menyerah, Uang Rp 130 Triliun Melayang

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
18 July 2025 13:40
CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP Photo/Mark Lennihan/File Foto)
Foto: CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP/Mark Lennihan/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mark Zuckerberg memilih jalan damai ketimbang duduk di kursi saksi dan mempertahankan reputasi pribadinya.

CEO Meta bersama sejumlah mantan dan petinggi perusahaan lainnya sepakat menyelesaikan gugatan pemegang saham yang menuntut ganti rugi hingga US$ 8 miliar atau sekitar Rp 130 triliun akibat skandal pelanggaran privasi pengguna Facebook.

Gugatan ini berkaitan dengan skandal Cambridge Analytica yang membuat Meta harus membayar denda ke Federal Trade Commission (FTC) pada 2019 yang menjatuhkan denda sebesar US$ 5 miliar kepada Facebook karena gagal mematuhi perjanjian 2012 terkait pelindungan data pengguna.

Gugatan tersebut menuntut agar 11 tergugat mengganti kerugian perusahaan dengan kekayaan pribadi mereka. Namun, para tergugat menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai klaim yang berlebihan.

Namun, dalam perkara kali ini, para penggugat menuntut agar Zuckerberg, Sheryl Sandberg, Marc Andreessen, dan sejumlah nama besar lainnya mengganti kerugian tersebut dari kantong pribadi mereka.

"Kesepakatan ini mungkin membawa kelegaan bagi pihak-pihak yang terlibat, tetapi ini adalah kesempatan yang terlewatkan untuk akuntabilitas publik," ujar Jason Kint, Kepala Digital Content Next, asosiasi perusahaan penyedia konten digital, dikutip dari Reuters, Jumat (18/7/2025).

Zuckerberg dan Sandberg awalnya dijadwalkan untuk bersaksi masing-masing pada hari Senin dan Rabu. Persidangan ini rencananya akan berlangsung hingga pekan depan.

Sejumlah tokoh lain juga direncanakan hadir sebagai saksi, termasuk mantan anggota dewan Facebook seperti Peter Thiel (pendiri Palantir Technologies) dan Reed Hastings (pendiri Netflix).

Ini adalah kali kedua Zuckerberg absen bersaksi di pengadilan. Pada 2017, Facebook membatalkan rencana penerbitan saham baru yang akan memperkuat kendali Zuckerberg, hanya seminggu sebelum ia dijadwalkan bersaksi di Court of Chancery.

"Facebook berhasil mengalihkan skandal Cambridge Analytica menjadi soal kesalahan beberapa oknum, bukan kegagalan total dari model bisnis mereka yang berbasis kapitalisme pengawasan dan praktik pertukaran data pribadi tanpa batas," kata Kint. "Pertanggungjawaban atas itu kini dibiarkan mengambang."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Vs Mark Zuckerberg, Siapa Lebih Banyak Dibenci Warga?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular