Bukti Tsunami PHK Sudah Terlihat di Startup Unicorn

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 June 2020 15:57
infografis bank di dunia yang melakukan  PHK terhadap karyawannya
Foto: infografis/infografis bank di dunia yang melakukan PHK terhadap karyawannya/Aristya Rahadian krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu per satu perusahaan digital atau startup unicorn (bervaluasi di atas US$ 1 miliar) mulai goyah digempur pandemi Covid-19, karena tak kuat menahan beban. Sebagai perusahaan mengambil strategi Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK).

Kabar pertama datang dari startup hotel murah asal India, OYO. Startup yang disuntik modal oleh SoftBank ini melakukan PHK pada 5.000 karyawan demi mengurangi pengeluaran dan fokus mengejar profitabilitas atau keuntungan.

Juru Bicara OYO mengatakan PHK ini merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis yang sudah diumumkan perusahaan pada Januari lalu. OYO sudah beroperasi di lebih dari 80 negara.

"Restrukturisasi global OYO telah diumumkan pada Januari 2020 dan perkembangan terakhir di China sejalan dengan hal yang sama. China adalah pasar utama bagi OYO, dan kami akan terus bekerja dengan ribuan AYOpreneur untuk menjalankan inti misi kami menciptakan pengalaman hidup berkualitas bagi jutaan orang berpendapatan menengah di seluruh dunia," ujarnya.

Berikutnya adalah Uber Technologies yang pada Mei lalu mengumumkan ke karyawan akan melakukan PHK kepada 3.000 karyawan. Seminggu sebelumnya Uber juga telah mengumumkan PHK 3.700 karyawan. Itu artinya Dalam dua minggu ada 6.700 PHK.

Melalui surat elektronik ke staf pada hari Senin, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan perusahaan juga "menutup atau mengkonsolidasikan" sekitar 45 lokasi kantor di seluruh dunia. Pandemi corona memang memukul bisnis taksi online Uber. pemesanan turun tajam karena orang memilih tinggal di rumah. Pada April lalu, Bisnis Uber Ride turun hingga 80%. 

Lalu, startup unicorn ride-hailing India, Ola. Perusahaan yang disuntik SoftBank ini melakukan PHK Pada 1.600 karyawan. PHK ini banyak dilakukan pada pegawai unit pengiriman makanan daj kasa keuangan

"Saya secara personal telah menghabiskan banyak waktu untuk mereview setiap aspek dari keputusan ini terhadap setiap individu yang terdampak. Individu ini telah memainkan peranan penting dalam membangun Ola, dan mereka adalah orang-orang bertalenta," kata Bhavish dilansir dari CNBC International.

Perusahaan travel online Expedia juga dilaporkan melakukan PHK karyawan. Jumlahnya 12% dari total karyawan atau setara 500 karyawan. Dalam email kepada para karyawannya, manajemen Expedia menyatakan perusahaan melakukan PHK karena ingin melakukan restrukturisasi demi memfokuskan kembali bisnis perusahaan. Beberapa proyek perusahaan akan dihentikan, termasuk tim dan kegiatan serta posisi tertentu.

Di Asia Tenggara adalah Grab yang melaporkan PHK 360 karyawan. Angka ini kurang dari 5% dari total karyawan. CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan melalui pesan kepada karyawannya, mengatakan langkah ini terpaksa diambil sebagai langkah menavigasi bisnis Grab dalam menghadapi krisis kesehatan global.

Terakhir Gojek. Sumber Reuters melaporkan startup ride-hailing asal Indonesia akan melakukan PHK karyawan yang akan diumumkan dalam waktu dekat. PHK jadi strategi perusahaan menghadapi ketidakpastian dari pandemi virus corona Covid-19


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Gojek & Grab Tersengat Corona, PHK Ratusan Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular