Kisah Gojek & Grab Tersengat Corona, PHK Ratusan Karyawan

Redaksi, CNBC Indonesia
24 June 2020 11:41
Driver Ojek online menunggu penumpang di kawasan Stasiun Pal Merah Jakarta, Selasa (10/3). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan kenaikan tarif ojol. kenaikan tarif mulai 16 Maret 2020 berkisar antara Rp 150 hingga Rp 250 per kilometer (km). Kenaikan ini disambut baik oleh driver Gojek, Haryanto 35 tahun saat ditemui di pangkalan gojek Stasiun Pal Merah mengatakan
Foto: Ojek Online (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua raksasa ride hailing Asia Tenggara Grab dan Gojek melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan karyawan sebagai strategi untuk menghadapi ketidakpastian virus corona Covid-19.

Kedua startup berstatus decacorn atau bervaluasi di atas US$10 miliar ini memilih untuk fokus kepada bisnis inti perusahaan. Gojek melakukan PHK pada 430 karyawan dan Grab 360 karyawan di Asia Tenggara.

CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan melalui pesan kepada karyawannya, mengatakan langkah ini terpaksa diambil sebagai langkah menavigasi bisnis Grab dalam menghadapi krisis kesehatan global.

"Kami mengerti berita ini akan menimbulkan kecemasan pada diri Anda tetapi perlu diketahui bahwa keputusan ini bukan merupakan keputusan yang mudah. Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi tetapi kami harus menerima kenyataan bahwa keputusan hari ini kami ambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada kita di masa 'new normal'," tulis Anthony dalam pesannya, Selasa (16/06/2020).

Gojek menambahkan pihaknya harus merespon apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada.

"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang," jelas Gojek.

Namun PHK pada pemain ride-hailing tak hanya terjadi di Asia Tenggara. Pemain lainnya juga mengambil tindakan serupa. Tujuannya sama fokus kembali ke bisnis inti demi menghadapi pandemi corona.

Uber mengumumkan melakukan PHK pada 6.700 karyawan. Lyft melakukan PHK pada hampir 1.000 karyawan. Ola PHK 1.200 karyawan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular