
Pakai e-Bike, Malvin Banting Setir Jadi Mitra GrabFood

Jakarta, CNBC Indonesia- Demi meningkatkan produktivitas, seorang pekerja di event organizer rela banting setir menjadi pengantar makanan di tengah pandemi COVID-19. Malvin Juan, seorang pekerja di bidang evet organizer kini memanfaatkan teknologi ramah lingkungan milik Grab untuk mengantar makanan.
Bergabung sebagai mitra Grab Food awalnya hanya karena Malvin yang bekerja di bidang event organizer memiliki waktu kerja yang cukup fleksibel. Selain itu dia merasa kurang produktif jika tidak ada project yang ditangani. Malvin selalu berprinsip bahwa dalam hidup harus menjadi orang yang produktif dan bermanfaat.
"Beberapa kali saya melihat ada sepeda elektrik, berwarna hijau lalu-lalang di jalan sekitar Jakarta Selatan. Setelah saya cari tahu, orang-orang yang mengendarai sepeda elektrik tersebut adalah bagian dari layanan pengantaran makanan dari Grab, GrabFood," kata Malvin, Senin (15/06/2020).
Bersepeda sambil mengantarkan makanan pun menjadi pengalaman dan tantangan baru untuknya. Dia yakin layanan ini akan terus berkembang sebagai salah satu layanan yang unik, seru, dan ramah lingkungan.
"Saya sangat suka olahraga, dengan bergabung di layanan ini saya juga bisa mencari uang sambil menjalankan hobi. Dan yang paling penting, saya bisa bertemu banyak orang dari berbagai macam latar belakang yang berbeda. Kalau kata orang, ibarat sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui," katanya.
Awalnya, Malvin hanya mengantar makanan menggunakan sepeda listrik GrabWheels di waktu luang. Namun ketika sudah bergabung, dia bisa mengantar makanan lebih dari 17 kali sehari. Dia pun tidak sendirian, sering kali Malvin bertemu dengan mitra pengantaran GrabWheels lainnya, teman-teman di restoran dan para pelanggan.
"Lama-kelamaan saya jadi sangat enjoy memulai hari dan nge-bid sebagai mitra pengantaran GrabFood menggunakan GrabWheels ini. Saya pun selalu memperhatikan cara melayani para pelanggan antara lain dengan selalu memastikan bahwa saya selalu memakai atribut lengkap, rapi, dan harum meski bekerja di bawah sengatan matahari," katanya.
Sebelum pandemi, Malvin hanya menganggap pengantaran makanan ini sebagai pekerjaan sampingan. Akan tetapi setelah pandemi COVID-19, industri tempatnya bekerja terkena pukulan cukup berat.
![]() |
Yang tadinya penghasilan dari GrabWheels adalah penghasilan tambahan, semenjak pandemi dan keran-keran penghasilan lainnya tertutup, GrabWheels menjadi sumber penghasilan Malvin.
"Akhirnya, saya mulai bekerja setiap hari, yang tadinya saya hanya 2-3 hari bekerja dalam satu minggu. Setelah merasakan manfaat teknologi yang ditawarkan Grab dan keuntungan yang saya dapatkan, saya mulai menceritakan hal ini di media sosial saya. Saya juga tidak malu apabila kolega atau klien saya mengetahui saya adalah mitra pengantaran GrabWheels karena apa yang saya lakukan ini positif dan halal," katanya.
Selain itu, setelah beberapa bulan menjadi mitra pengantaran Grab Food menggunakan GrabWheels, dia pun mulai dekat dengan mitra lainnya yang memiliki latar belakang yang berbeda. Malvin pun sering berbagi informasi kepada mereka khususnya cara-cara untuk melayani pelanggan dengan baik dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.
Dia pun berbagi tips kepada teman-teman mitranya agar menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Menurutnya meski sudah ada pesan otomatis dari aplikasi penting untuk memberikan kabar pada pelanggan bahwa makanan sedang diproses, ataupun jika keadaan restoran ramai.
"Setelah beberapa lama menjalankan pekerjaan ini, saya sering melihat bahwa teman-teman mitra pengantaran banyak yang masih merasa gengsi atau dipandang sebelah mata oleh orang lain karena melakukan pengantaran dengan sepeda. Tapi saya selalu bilang, pekerjaan kita ini positif, kenapa kita harus malu? Bahkan penghasilan kita juga relatif besar, asal kita mau berusaha setiap hari pasti hasilnya juga akan maksimal," cerita Malvin.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grab Gelontorkan Rp 3,9 T untuk GrabForGood