Ragu Usaha Kuliner di New Normal? Hal Ini Bisa Jadi Solusi

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
12 June 2020 19:08
cloud kitchen
Foto: cloud kitchen

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam bisnis kuliner setidaknya ada 4 faktor penting agar dapat terus bersaing dan berkembang. Mulai dari biaya operasional yang rendah, jangkauan pelanggan yang luas, manajemen operasional yang mudah, dan peluang ekspansi.

Namun, saat Indonesia bergerak untuk beradaptasi menuju "new normal", ada banyak faktor baru yang muncul seperti standar kebersihan dan keamanan pengolahan makanan yang tinggi.

Faktor-faktor tersebut ternyata menjadi andalan GrabKitchen, sebuah konsep cloud kitchen pertama di Indoneaia GrabKitchen diperkenalkan melalui pilot project pada 2018 dan resmi diluncurkan pada April 2019.

Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia, Hadi Surya mengatakan Konsep cloud kitchen menawarkan beragam keunggulan yang mendorong bisnis kuliner untuk terus relevan bahkan dalam kondisi new normal dengan standar kebersihan dan keamanan pengolahan makanan yang tinggi.

"Bagi mitra GrabFood yang sebagian besar merupakan UMKM, GrabKitchen menawarkan peluang ekspansi ke wilayah-wilayah baru serta membuka kesempatan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui pemanfaatan teknologi dan data," ujarnya mengutip keterangan tertulis Grab di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Konsep cloud kitchen menurutnya bisa membantu menekan biaya operasional, karena sebagian besar dari kegiatan cloud kitchen merupakan layanan delivery-only sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan investasi besar untuk biaya sewa tempat. Selain itu, para mitra usaha juga mendapatkan dukungan pemasaran dalam aplikasi GrabFood sebagai upaya untuk meminimalisir sejumlah kendala yang umumnya dihadapi para pengusaha makanan dan minuman ketika mereka berekspansi atau bahkan memulai bisnis mereka.

Mie Kedondong milik Clarissa Suwijono di Surabaya menjadi salah satu UMKM yang memanfaatkan Cloud Kitchen. Di tengah pandemi, Clarissa masih menjalankan bisnisnya dengan mengutamakan pesanan online agar terus bisa melayani kebutuhan pelanggan dan memberikan pemasukan bagi karyawannya.

"Jauh sebelum pandemi saya juga sudah melihat adanya perubahan perilaku masyarakat dalam menikmati santapan yang bergeser ke online. Oleh karena itu, melihat peluang ini saya pun bergabung dengan GrabKitchen untuk mengembangkan bisnis keluarga saya yang sudah turun temurun ini. Terutama pada situasi seperti saat ini dimana semua orang harus berada di rumah, pemesanan secara online pun menjadi jalan keluar dari tantangan yang dihadapi. GrabKitchen telah menjadi jembatan dan enabler bagi pengusaha-pengusaha seperti kami sehingga dapat terus melayani pelanggan dan menghidupi karyawan," katanya.

Tidak hanya Mie Kedondong yang terus berjalan dan beradaptasi dengan kondisi, contoh lainnya adalah restoran yang terletak di Bandung, Martabak Mertua yang dikelola oleh Alan Okadanan. Dia mengaku bahwa memang pendapatannya sedikit menurun selama pandemi ini, akan tetapi dia juga merasa sangat terbantu dengan GrabKitchen.

"Saat ini banyak sekali masyarakat yang mungkin merasa ragu untuk membeli makanan di luar. Di Martabak Mertua, kami sangat memperhatikan aspek kebersihan makanan, begitu pula cabang kami di GrabKitchen. Sejak awal bergabung, kami diwajibkan untuk selalu menerapkan standar keamanan dan kebersihan makanan yang tinggi. Berkat hal ini, otomatis para pelanggan saya juga percaya bahwa makanan yang akan sampai ke mereka selain bersih, juga terjaga kualitasnya sehingga aman dikonsumsi," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Agresif! Grab Buka 40 GrabKitchen Dibuka Dalam Waktu 6 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular