Kacau! Data KPU Diduga Bocor, 2,3 Juta Data Dicuri Hacker

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 May 2020 10:49
Ilustrasi peretasan jaringan internet Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Akun twitter @underthebreach kembali mengungkap aksiĀ pembobolan data di Indonesia. Terbaru, mereka melaporkan adanya kebocoran 2,3 juta data pemilih di Indonesia. Data tersebut merupakan milik KPU.

Berdasarkan hasil penelusuran, data tersebut berasal dari tahun 2013. Data berupa nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lain sebagainya. Data ini dibagikan di forum internet di Dark Web.


Data tersebut berukuran 2,36 GB yang dibagikan menjadi beberapa folder yang semua berisi data dalam format file PDF.

"Pelaku kejahatan mengklaim akan membocorkan 200 juta informasi warga negara Indonesia segera," ungkap @underthebreach, seperti dikutip Jumat (22/5/2020).

Akun twitter @underthebreach menyebut dirinya sebagai perusahaan Israel yang mengawasi aksi peretasan di dunia. Sebelumnya, akun twitter ini mengungkap pembobolan 91 juta data pengguna Tokopedia.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan KPU sedang melakukan penyelidikan atas informasi ini. Pihaknya juga sedang melakukan pengecekan kondisi server data.

"KPU RI sudah bekerja sejak tadi malam menelusuri berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi intenal (server data) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujar Viryan seperti dilansir dari detik.com, Jumat (22/5/2020)

Dia menyebut data yang beredar merupakan DPT Pemilu 2014 dengan meta data 15 November 2013. Data ini bersifat terbuka, dan dapat diakses semua orang. Karena sifat keterbukaan pada saat Pilpres 2014 maka DPT bisa didownload per TPS. Namun, data tersebut tidak seluruhnya dibuka.

"Jadi waktu 2014 kita bisa download per TPS, tapi data pemilih yang didownload itu data pemilih yang bersifat tebuka, namun elemen data pribadi tetap terlindungi, jadi sangat berbeda. Data seperti NIK dan NKK-nya kan tidak ditampilkan secara utuh," tuturnya.

"Bisa lihat tampilan DPT, buat apa? untuk mengetahui data dirinya, kan 2014 orang bisa mihat tampilan itu," sambungnya.

Viryan juga menyebut jumlah DPT pada 2014 tidak mencapai 200 juta. Melainkan sebanyak 190 juta. "Jumlah DPT Pilpres 2014 tak sampai 200 Juta, melainkan 190 Juta," tutupnya.

Artikel Selanjutnya

Hacker Klaim Curi 200 Juta DPT, Data KPU Bocor?


(roy/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading