
Corona, Boy Thohir Minta Gojek Optimalkan GoPay dan GoFood
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
13 May 2020 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu orang terkaya di Indonesia Garibaldi Thohir atau biasa disapa Boy Thohir memberikan perhatian tinggi kepada Gojek. Ia meminta startup decacorn ini untuk tak bakar duit dan optimalkan GoPay dan GoFood demi bertahan di era virus corona Covid-19.
Boy Thohir merupakan salah satu investor awal Gojek dan kini menjabat sebagai komisaris independen di startup yang didirikan Nadiem Makarim. Ia menyebut alasannya ingin bergabung ke jajaran komisaris perusahaan aplikasi penyedia transportasi ini karena Gojek memiliki ekosistem yang luar biasa.
"Gojek mempekerjakan drive hampir 2 juta, sektor UMKM yang diberdayakan 400 ribu. Kondisi ini buat Gojek yang perusahaan baru sekian tahun merupakan pukulan berat. Tapi lebih berat lagi buat mitra," ujar Garibaldi seperti dikutip Rabu (13/5/2020).
Untungnya, kata dia, sebelum terjadi pandemi Gojek baru mendapatkan fund rising senilai US$ 1,2 miliar yang diyakini olehnya bisa membuat perusahaan memiliki daya tahan cukup lama ke depan.
Tapi, ia mengingatkan, Gojek juga harus menerapkan apa yang sekarang banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan untuk bertahan di masa pandemi, yakni efisiensi.
"Harus efisiensi, kalau bisnis bakar-bakar uang sudah tidak bisa lagi sekarang karena kondisi sulit," kata Garibaldi.
Ia mencontohkan apa yang terjadi di bisnis start up lain yang mulai berguguran, seperti Airbnb (startup pemesanan tiket perjalanan dan hotel), Oyo (startup hotel murah), dan lainnya.
"Hanya orang tidak normal yang mau bakar-bakaran terus, bisnis Gojek kan sudah besar sekarang. Yang namanya bisnis itu to make money bukan how to burn money," ujar Garibaldi.
Jadi, Gojek diminta untuk efisiensi besar-besaran dan sedang dijalankan. Sementara lini bisnis lainnya seperti GoPay dan GoFood juga dioptimalkan untuk datangkan keuntungan.
"Satu dua bulan ke depan kalau kondisi sudah membaik bisa jadi winner, apalagi bisnis modelnya bukan satu industri," kata Garibaldi.
(roy) Next Article Berebut Pasar RI, Sampai Kapan Grab & Gojek Tahan Bakar Uang?
Boy Thohir merupakan salah satu investor awal Gojek dan kini menjabat sebagai komisaris independen di startup yang didirikan Nadiem Makarim. Ia menyebut alasannya ingin bergabung ke jajaran komisaris perusahaan aplikasi penyedia transportasi ini karena Gojek memiliki ekosistem yang luar biasa.
Tapi, ia mengingatkan, Gojek juga harus menerapkan apa yang sekarang banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan untuk bertahan di masa pandemi, yakni efisiensi.
"Harus efisiensi, kalau bisnis bakar-bakar uang sudah tidak bisa lagi sekarang karena kondisi sulit," kata Garibaldi.
Ia mencontohkan apa yang terjadi di bisnis start up lain yang mulai berguguran, seperti Airbnb (startup pemesanan tiket perjalanan dan hotel), Oyo (startup hotel murah), dan lainnya.
"Hanya orang tidak normal yang mau bakar-bakaran terus, bisnis Gojek kan sudah besar sekarang. Yang namanya bisnis itu to make money bukan how to burn money," ujar Garibaldi.
Jadi, Gojek diminta untuk efisiensi besar-besaran dan sedang dijalankan. Sementara lini bisnis lainnya seperti GoPay dan GoFood juga dioptimalkan untuk datangkan keuntungan.
"Satu dua bulan ke depan kalau kondisi sudah membaik bisa jadi winner, apalagi bisnis modelnya bukan satu industri," kata Garibaldi.
(roy) Next Article Berebut Pasar RI, Sampai Kapan Grab & Gojek Tahan Bakar Uang?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular