Buka-bukaan Menristek Soal Alat Tes Corona Karya Anak Bangsa

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 May 2020 12:37
Bambang Brodjonegoro (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bambang Brodjonegoro (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro, mengatakan PCR test kit dan rapid test buatan Indonesia untuk deteksi virus corona (Covid-19) sudah masuk tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan. Artinya, tinggal selangkah lagi akan diproduksi massal.

Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk rapid test corona ditargetkan akhir bulan ini akan diproduksi 50 ribu hingga 100 ribu untuk tujuan validasi. Setelahnya baru diproduksi secara massal.


"Kapasitas industri dari rapid test kita bisa mencapai 100 ribu per bulan. jadi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk test yang bersifat masif," ujar Bambang.

Menurut Bambang, sejatinya ada tiga rapid test yang sedang dikembangkan, tetapi dua lainnya masih butuh waktu selama 1-2 bulan lagi untuk diuji.

Terkait PCR test kit, Bambang menjelaskan akhir bulan ini akan diproduksi 50 ribu unit. Hal ini untuk membantu upaya pemerintah melakukan test PCR secara masif sesuai dengan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana ada 10.000 tes per hari.

"Untuk ventilator yang dilaporkan tadi, sudah ada 4 prototype ventilator yang selesai pengujian alatnya oleh kemenkes dan saat ini yang sedang menjalani uji klinis. bahkan satu di antara empat itu yang berasal dari ITB itu sudah selesai uji klinis dan diharapkan bisa segera masuk fase produksi," terang Bambang.

"Sedangkan yang lain dari UI dari BPPT maupun dari PT Dharma Swasta itu masih akan menyelesaikan uji klinis dalam hari-hari ini sehingga kemungkinan minggu depan produksi dalam jumlah besar sudah bisa dilakukan."

Berdasarkan perhitungan BPPT kapasitas produksi ventilator di Indonesia mencapai 100 unit per pabrik per minggu. BPPT juga menargetkan laboratorium Biosafety Level (BSL) II ditargetkan beroperasi 20 Mei 2020 di Rumah Sakit Wisma Atlet dengan kapasitas pemeriksaan 250 sampel per hari.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular