Bos Laboratorium Wuhan Sudah Prediksi Virus Covid-19?

Redaksi, CNBC Indonesia
05 May 2020 09:45
FILE - This undated electron microscope image made available by the U.S. National Institutes of Health in February 2020 shows the virus that causes COVID-19. (NIAID-RML via AP, File)
Foto: Virus Corona (NIAID-RML via AP, File)
Jakarta, CNBC Indonesia - Virologis sekaligus Direktur Center for Emerging Infectious Diseases Wuhan Institute of Virology, Shi Zhengli ternyata pernah mengingatkan akan ancaman penyakit menular baru dari hewan kelelawar.

Prediksi ini disampaikan oleh Shi Zhengli pada sebuah seminar di China tentang SARS pada 2018, setahun sebelum virus corona Covid-19 ditemukan di Wuhan, China. Ia menyebut kejadian seperti SARS, yang menyebar dari kelelawar ke manusia, bisa terjadi di masa mendatang.


"Jika kita ingin mencegah penyakit menular baru dari sumbernya, sebenarnya sangat mudah, jauhkan dari itu (hewan patogen)," ujarnya seperti dilansir dari 7News.com, Selasa (5/5/2020).

SARS merupakan penyakit menular yang menyebar dari hewan Luwak ke manusia, hewan ini dijual di pasar satwa liar di China. Host alami virus ini adalah kelelawar yang kemudian menularkannya ke Luwak.

Shi Zhengli (Twitter)Foto: Shi Zhengli, Direktur Wuhan Institute of Virology (Twitter Shi Zhengli)

"Jika kita manusia tidak waspada maka infeksi virus berikutnya, baik secara langsung atau melalui hewan lain, kemungkinan benar-benar eksis," kata Shi dalam pidatonya.

"Tahapan di mana SARS berkembang adalah di Guangdong Wildlife Market. Jika kita tidak mengganggu musang, maka penyebaran virus pada kelelawar ke musang dan ke manusia tidak akan terjadi. SARS tidak akan mewabah," paparnya.

Untuk mencegahnya wabah seperti SARS, ia menyarankan setop konsumsi hewan liar, menurunkan kerusakan alam liar, gangguan pada habitat para hewan.

"Hanya dengan lingkungan harmonis antara manusia dan hewan liar, kita akan menurunkan peluang patogen menyebar dari hewan ke manusia," terangnya.

Shi Zhengli dijuluki wanita kelelawar 'bat woman' karena penelitiannya terkait virus di kelelawar yang mungkin menular ke manusia. Ia juga orang pertama yang menemukan sekuen gen Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]





(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular