Pejabat AS Sebut Sinar Matahari Matikan Corona, Apa Kata WHO?

Redaksi, CNBC Indonesia
24 April 2020 16:01
Kantor WHO. (Dok: WHO)
Foto: Kantor WHO. (Dok: WHO)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Divisi Sains dan Teknologi Departemen of Homeland Willam Bryan mengatakan virus corona Covid-19 akan semakin cepat mati bila terpapar sinar matahari langsung. Apa kata World Health Organization (WHO)?

Pernyataan William Bryan merupakan hasil penelitian terbaru dari para peneliti AS. Mereka menemukan virus corona akan bertahan lama dalam kondisi kering tetapi virus ini semakin tak berdaya ketika suhu dan kelembaban udara meningkat, terutama bila terkena matahari.


"Virus ini lebih cepat mati bila terkena sinar matahari langsung," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/4/2020).

Pernyataan ini memberikan harapan virus corona akan segera bisa dikendalikan. Pasalnya, musim panas di AS terjadi pada bulan Juni hingga September 2020.

Namun pernyataan ini tak sejalan dengan pandangan World Health Organization (WHO). Menurut lembaga kesehatan dunia ini semua orang bisa terkena virus corona meski tinggal di negera bercuaca panas sekalipun.

"Menjemur Tubuh Anda di sinar matahari atau ke cahaya dengan temperatur di atas 25 derajat tidak membuat Anda bebas dari Covid-19," ujar WHO dalam situsnya.

"Anda dapat terjangkit Covid-19, tidak peduli seberapa cerah atau seberapa panas cuacanya. Negara-negara dengan cuaca panas telah melaporkan adanya kasus Covid-19."

"Untuk melindungi diri, pastikan Anda sering membersihkan tangan dan teliti serta menghindari menyentuh mata, mulut, dan hidung Anda."

[Gambas:Video CNBC]





(roy/roy) Next Article Studi Terbaru: Sinar Matahari Bunuh Covid-19 Dalam 34 Menit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular