Rapat Jokowi Pakai Beberapa Aplikasi: Supaya tak Bisa Dilacak

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 April 2020 10:54
Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Kris)
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Kris)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Program Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Namun, ada momen tak biasa yang terjadi dalam rapat kali ini. Secara tiba-tiba, rapat yang berlangsung melalui konferensi video bersama para menteri itu mengalami gangguan.

Mulanya, Sekretariat Kabinet Pramono Anung melaporkan kepada Jokowi bahwa dalam rapat terbatas kali ini pemerintah menggunakan aplikasi yang berbeda dibandingkan hari sebelumnya.

"Hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu. Karena aplikasi yang lalu, begitu dipakai oleh sidang kabinet, semuanya menggunakan aplikasi yang sama," kata Pramono, Rabu (15/4/2020).

"Maka atas koordinasi dengan BSSN, kita akan memakai aplikasi-aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapapun," katanya.

Setelah itu, Pramono pun mempersilakan kepala negara untuk memberikan arahan dalam rapat terbatas.

"Mohon arahan bapak presiden rapat terbatas yang berkaitan dengan mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM," katanya.



Saat Jokowi baru mulai memberikan arahan, tiba-tiba terdengar suara Pramono memotong pembicaraan. "Bapak presiden dipersilahkan, kok aku masih bingung," kata Pramono.

Jokowi yang mendengar hal itu dan mengetahui ada gangguan, langsung menjawab. "Sudah mulai. Sudah dengar semua? Gak beres ini," tanya Jokowi.

Namun, Pramono kembali bertanya kepada Jokowi. "Bapak presiden, dipersilakan?," tanya Pramono.

"Sudah. Sudah dengar? Sudah bisa? Tes? Tes, tes, tes? Bisa?," tanya Jokowi kepada Pramono.

Konferensi video yang disiarkan langsung melalui akun Youtube resmi Sekretariat Kepresidenan itu sempat berhenti sekitar 10 detik. Saat video senyap, Jokowi terlihat tersenyum.

Adapun dalam rapat terbatas kali ini, Jokowi menginginkan agar bantuan terhadap para pelaku UMKM segera dicairkan. Baik itu dalam bentuk bantuan sosial, hingga program relaksasi lainnya.

"Jangan sampai menunggu mereka tutup, baru bergerak. Jangan sampai terlambat dan menimbulkan gejolak di masyarakat. Semuanya saya minta kebutuhan betul-betul dihitung anggarannya, sehingga nanti kita bisa memutuskan," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Hindari Rugi, Ini Tips Gunakan Kredit dari Fintech Bagi UKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular