Ada Wabah Corona, Omzet Outlet Martabak Ini Tetap Lancar Jaya

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 April 2020 19:55
Virus corona mengubah banyak hal, mulai dari denyut bisnis, kegiatan sehari-hari, hingga pola hidup masyarakat kebanyakan.
Foto: dok: Grab
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona mengubah banyak hal, mulai dari denyut bisnis, kegiatan sehari-hari, hingga pola hidup masyarakat kebanyakan.

Kisah yang satu ini datang dari Tanah Deli, Medan, pemilik dari Martabak Mekar yaitu Erwin Susanto. Dia bercerita, pandemi virus corona ini sudah mulai terasa di daerahnya. Beruntung, belum sampai di tahap membuat usahanya yang berlokasi di pusat kota menjadi sepi pembeli.

"Sebenarnya tidak banyak pengaruh. Saya masih buka seperti biasa," ujarnya mengutip keterangan resmi Grab di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Meski begitu, dirinya tak lantas bisa berjualan seperti hari-hari sebelumnya. Pasalnya, dia berencana untuk tutup satu jam lebih cepat. "Jumlah pesanan sendiri masih seperti biasa, belum terpengaruh pandemi. Apalagi pesanan memang lebih banyak dari online," terangnya.


Memang, untuk dapat bertahan dalam masa penuh tantangan ini, pelaku usaha harus beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi melalui strategi baru, terutama para UMKM sebagai garda terdepan perekonomian nasional.

Salah satunya adalah dengan mengandalkan teknologi untuk menjangkau pelanggan dalam situasi pembatasan sosial. Strategi tersebut, seperti yang dilakukan oleh para mitra merchant GrabFood di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan yang hingga kini masih bertahan dan terus menggerakkan perekonomian kotanya.

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan Grab sebagai perusahaan aplikasi terkemuka di Asia Tenggara, memiliki berbagai inisiatif guna mendukung upaya mitra merchant melawan pandemi COVID-19 di berbagai kota tempat Grab beroperasi, yakni dengan menerapkan standar keamanan terpadu untuk layanan pesan-antar makanan.

"Kami mengembangkan sejumlah pedoman, perangkat, dan materi pelatihan baru yang dapat membantu mitra merchant untuk mengimplementasikannya dengan mudah ke dalam proses kerja harian mereka," ujarnya.

Adapun standar yang dimaksud antara lain menghadirkan opsi pengantaran tanpa kontak sebagai langkah perlindungan bagi pelanggan sekaligus mitra. Selain itu, Grab menjaga pengiriman dengan cara menyertakan Kartu Keterangan Pengiriman GrabFood yang berisi catatan tanggal, waktu, nama dan suhu tubuh karyawan yang menyiapkan makanan pada setiap kemasan makanan yang dipesan dan pemeriksaan suhu tubuh pelanggan, karyawan serta mitra pengantaran secara rutin.

Bahkan, jika salah satu mitra pengantaran GrabFood menunjukkan gejala seperti suhu tubuh tinggi, demam, pilek, atau batuk, mitra merchant dapat melaporkannya kepada tim layanan pelanggan Grab dan meminta mitra pengantaran lain untuk menggantikannya.


Selain itu, mitra merchant juga diminta untuk menerapkan physical distancing setidaknya 2 meter pada saat terjadi antrian. Mereka juga diwajibkan untuk meningkatkan frekuensi pembersihan area persiapan makanan dan lainnya, setidaknya setiap 4 jam.

"Semua karyawan yang menangani makanan harus mengenakan masker, sarung tangan, dan tutup kepala. Daging dan bahan mentah harus dijaga agar tetap higienis. Semua pesanan makanan yang akan diantarkan harus disegel dengan benar untuk menghindari kontaminasi," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article 7 Fitur Baru yang ada di GrabFood, Salah Satunya Multi Order

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular