
Atasi Kemacetan, Grab & Dishub Modifikasi Titik Jemput
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 March 2020 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim pemetaan Grab bekerja sama dengan Dinas Perhubungan di beberapa kota melakukan modifikasi beberapa titik jemput di daerah rawan macet.
Adapun modifikasi ini dilakukan agar penumpang dapat bertemu di area yang telah disediakan. Beberapa titik jemput yang dimodifikasi tersebut antara lain Grab Lounge Terminal Bungurasih, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Malang Kota Baru, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Sudirman, dan Pasar Blora.
Pilihan lokasi titik jemput atau titik pengantaran di dalam aplikasi Grab di daerah tersebut juga telah disesuaikan agar pelanggan hanya dapat memilih titik spesifik yang telah disediakan sebagai titik temu. Ini sebagai upaya untuk mengurangi penumpukan mitra pengemudi dan mengurai kemacetan.
Adapun modifikasi titik temu demi ketertiban ini memanfaatkan Big Data. Dimana ada puluhan terabyte data yang dihasilkan oleh aplikasi Grab setiap harinya.
Dari Big Data tersebut, Grab mencoba memahami perilaku masyarakat untuk dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan tentunya menjadi solusi bagi kebutuhan pelanggan dan juga 5 juta pengusaha mikro di Indonesia, mencakup mitra pengemudi, mitra merchant, dan mitra agen.
"Sebagai bagian dari tim pemetaan di Grab, data punya peran penting dalam menentukan inovasi apa yang akan kami ciptakan selanjutnya," ujar Head of MapOps, Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibisono di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Adapun modifikasi ini dilakukan agar penumpang dapat bertemu di area yang telah disediakan. Beberapa titik jemput yang dimodifikasi tersebut antara lain Grab Lounge Terminal Bungurasih, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Malang Kota Baru, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Sudirman, dan Pasar Blora.
Pilihan lokasi titik jemput atau titik pengantaran di dalam aplikasi Grab di daerah tersebut juga telah disesuaikan agar pelanggan hanya dapat memilih titik spesifik yang telah disediakan sebagai titik temu. Ini sebagai upaya untuk mengurangi penumpukan mitra pengemudi dan mengurai kemacetan.
Dari Big Data tersebut, Grab mencoba memahami perilaku masyarakat untuk dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan tentunya menjadi solusi bagi kebutuhan pelanggan dan juga 5 juta pengusaha mikro di Indonesia, mencakup mitra pengemudi, mitra merchant, dan mitra agen.
"Sebagai bagian dari tim pemetaan di Grab, data punya peran penting dalam menentukan inovasi apa yang akan kami ciptakan selanjutnya," ujar Head of MapOps, Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibisono di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Dia juga mengatakan, sebagai bagian dari tim pemetaan Grab, data punya peran penting dalam menentukan inovasi apa yang akan kami ciptakan selanjutnya. "Menjawab masalah kemacetan hingga akses bagi jutaan pengusaha mikro dan pelanggan merupakan target yang selalu ingin kami capai," tuturnya.
Sejalan dengan komitmen GrabForGood, Grab ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Menyediakan platform yang aman, nyaman dan terus berinovasi untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan menjadi hal yang paling penting.
Sejalan dengan komitmen GrabForGood, Grab ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Menyediakan platform yang aman, nyaman dan terus berinovasi untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan menjadi hal yang paling penting.
(dob/dob) Next Article Wow! Grab Kumpulkan Data Setara 20 Miliar Halaman Per hari
Most Popular