Berkat Bigdata, Grab Hadirkan 10 Juta Titik Jemput di RI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 March 2020 15:17
Grab telah menambahkan lebih dari 10 juta Point of Interest (POi) atau titik jemput di Indonesia, dan hampir 20 juta POI di Asia Tenggara.
Foto: Mobil Listrik Grab (dok. Grab)
Jakarta, CNBC Indonesia- Grab telah menambahkan lebih dari 10 juta Point of Interest (POi) atau titik jemput di Indonesia, dan hampir 20 juta POI di Asia Tenggara.

POI alias titik jemput ini memang menjadi poin penting dalam layanan Grab. Tak hanya POI, Grab juga telah menghadirkan fitur Venues untuk memberikan panduan visual dalam aplikasi untuk menuju titik jemput yang mereka pilih. Sampai saat ini ada lebih dari 2.500 Venues di aplikasi Grab.

"Pemetaan menjadi kunci penting bagi seluruh orang yang tergabung dalam ekosistem Grab. Grab berharap dapat menciptakan lebih banyak inovasi yang didukung oleh teknologi dan memberikan layanan yang inovatif dan membawa dampak positif bagi pengguna," kata Head of MapOps, Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibisono di Jakarta, Selasa (17/3/2020).


Layanan titik jemput ini didapat dengan menggunakan kemampuan Big Data. Setidaknya ada puluhan terabyte data yang dihasilkan oleh aplikasi Grab setiap harinya.

Hal ini merujuk pada Laporan We Are Social 2020-Digital 2020 Indonesia per Januari 2020 dimana saat ini ada 21,7 juta orang di Indonesia yang menggunakan layanan ride hailing atau berbagi tumpangan seperti Grab.

Dengan Bigdata tersebut, Grab mencoba memahami perilaku masyarakat untuk dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan tentunya menjadi solusi bagi kebutuhan pelanggan dan juga 5 juta pengusaha mikro di Indonesia, mencakup mitra pengemudi, mitra merchant, dan mitra agen.

"Sebagai bagian dari tim pemetaan di Grab, data punya peran penting dalam menentukan inovasi apa yang akan kami ciptakan selanjutnya," pungkasnya.

Informasi saja, setidaknya ada 4 pendekatan yang selalu menjadi tumpuan Grab dalam menggunakan teknologi untuk menghadirkan manfaat bagi penggunanya.


Pertama mendengarkan dan memahami kebutuhan serta perilaku masyarakat, kedua menggunakan pendekatan hyperlocal untuk mengatasi kebutuhan serta permasalahan yang berbeda di tiap wilayah, ketiga meningkatkan efisiensi transportasi, dan keempat serta bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mendorong perubahan positif.


(dob/dob) Next Article Intip Rahasia Bigdata Grab dalam Memahami Kebutuhan Customer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular