
'Tesla China' Ini Ekspansi Ke Bisnis Satelit, Ikut Elon Musk?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
03 March 2020 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil listrik asal China, Geely, dikabarkan telah siap memasuki bisnis satelit. Geely telah memperluas jangkauannya yang mencakup mulai dari pengangkutan truk, kereta api berkecepatan tinggi, drone penumpang, dan Volvo selama sekitar sepuluh tahun terakhir.
Dilansir dari The Verge, Selasa (3/3/2020), perusahaan telah mengumumkan pada Senin (2/3/2020), mereka akan mendirikan fasilitas produksi satelit dan pusat pengujian di kota pelabuhan Taizhou di provinsi Zhejiang. Fasilitas ini akan mampu membangun berbagai model satelit yang berbeda, beberapa di antaranya mungkin digunakan untuk entitas non-Geely.
Upaya terbarunya ini diciptakan demi membantu memenuhi kebutuhan konektivitas yang siap terhubung dalam mobil.
Geely mengatakan akan mulai meluncurkan jaringan satelit pada akhir tahun ini, tetapi tidak mengatakan seberapa besar nilai investasinya. Reuters melaporkan bahwa perusahaan memompa dana sekitar US$ 326 juta ke dalam proyek, dan pada akhirnya akan menghasilkan 500 satelit per tahun.
Perusahaan menerangkan bahwa satelit orbit rendah ini akan mendukung transmisi data berkecepatan tinggi, navigasi yang tepat, dan komputasi awan. Kemudian, akan memungkinkan pembaruan over-the-air yang cepat ke kendaraannya, serta "pengiriman konten" kepada pemilik perusahaan.
Tampaknya Geely tidak ingin membuka konstelasi satelit seperti yang dibangun SpaceX dan OneWeb, dan tampaknya satelit ini tidak akan digunakan untuk koneksi internet standar.
Lalu, kata Geely, satelit akan sangat membantu dalam fungsi bagian navigasi karena satelit GPS saat ini sangat akurat pada beberapa meter berkat orbitnya yang tinggi tetapi tidak dalam orbit rendah.
Perusahaan otomotif asal China itu juga mengklaim satelit orbit rendahnya bisa mendukung GPS dengan tingkat akurat hingga dalam satu sentimeter. "Akurasi ini tidak hanya penting untuk mobil, itu juga akan menjadi penting untuk penerbangan tanpa awak," kata seorang perwakilan perusahaan.
Ketika dunia mulai dipenuhi dengan mobil otonom, maka permintaan akan konektivitas di dalam mobil dapat jauh melampaui apa yang ada sekarang. Analis Wall Street bahkan berulang kali bertanya kepada CEO Tesla, Elon Musk tentang hal ini ketika perusahaan lain, SpaceX, mulai membangun jaringan satelit Starlink.
(roy/roy) Next Article Usai Jegal Tesla, Produsen Mobil Ini Jadi Pesaing Vivo & Oppo
Dilansir dari The Verge, Selasa (3/3/2020), perusahaan telah mengumumkan pada Senin (2/3/2020), mereka akan mendirikan fasilitas produksi satelit dan pusat pengujian di kota pelabuhan Taizhou di provinsi Zhejiang. Fasilitas ini akan mampu membangun berbagai model satelit yang berbeda, beberapa di antaranya mungkin digunakan untuk entitas non-Geely.
Upaya terbarunya ini diciptakan demi membantu memenuhi kebutuhan konektivitas yang siap terhubung dalam mobil.
Perusahaan menerangkan bahwa satelit orbit rendah ini akan mendukung transmisi data berkecepatan tinggi, navigasi yang tepat, dan komputasi awan. Kemudian, akan memungkinkan pembaruan over-the-air yang cepat ke kendaraannya, serta "pengiriman konten" kepada pemilik perusahaan.
Tampaknya Geely tidak ingin membuka konstelasi satelit seperti yang dibangun SpaceX dan OneWeb, dan tampaknya satelit ini tidak akan digunakan untuk koneksi internet standar.
Lalu, kata Geely, satelit akan sangat membantu dalam fungsi bagian navigasi karena satelit GPS saat ini sangat akurat pada beberapa meter berkat orbitnya yang tinggi tetapi tidak dalam orbit rendah.
Perusahaan otomotif asal China itu juga mengklaim satelit orbit rendahnya bisa mendukung GPS dengan tingkat akurat hingga dalam satu sentimeter. "Akurasi ini tidak hanya penting untuk mobil, itu juga akan menjadi penting untuk penerbangan tanpa awak," kata seorang perwakilan perusahaan.
Ketika dunia mulai dipenuhi dengan mobil otonom, maka permintaan akan konektivitas di dalam mobil dapat jauh melampaui apa yang ada sekarang. Analis Wall Street bahkan berulang kali bertanya kepada CEO Tesla, Elon Musk tentang hal ini ketika perusahaan lain, SpaceX, mulai membangun jaringan satelit Starlink.
(roy/roy) Next Article Usai Jegal Tesla, Produsen Mobil Ini Jadi Pesaing Vivo & Oppo
Most Popular