Grab & Volocopter Pilih Kota yang Cocok Buat Taksi Udara

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
19 February 2020 15:19
Grab dan Volocopter resmi mengumumkan kerjasama sebagai upaya dalam menjajaki prospek mobilitas udara di kota besar di Asia Tenggara.
Foto: Istimewa Volocopter
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab dan Volocopter, startup mobilitas udara asal Jerman, resmi mengumumkan kerjasama sebagai upaya dalam menjajaki prospek mobilitas udara di kota besar di Asia Tenggara.

Salah satu poin dalam Memorandum of Understanding (MoU) ini adalah kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan untuk melihat kota-kota yang cocok dalam penerapan taksi udara serta rute-rutenya.

Mengutip keterangan resmi Grab yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (19/2/2020) studi kelayakan tersebut juga mencakup penggunaan taksi udara hingga uji coba penerbangan bersama.

Head of Grab Ventures, Chris Yeo mengatakan sebagai super App yang beroperasi 339 kota di Asia Tenggara, Grab telah mengumpulkan pola lalu lintas serta informasi penggunanya.


"Ini dapat membantu tim kami memberikan solusi mobilitas paling inovatif untuk mengisi kesenjangan transportasi. Kemitraan ini akan memungkinkan Volocopter untuk lebih mengembangkan udara perkotaan sebagai solusi mobilitas yang relevan untuk komuter Asia Tenggara sehingga mereka dapat memutuskan opsi perjalanan melalui pilihan mereka berdasarkan pada anggaran mereka, batasan waktu dan kebutuhan lainnya," ujarnya.

Selanjutnya, CEO Volocopter, Florian Reuter mengatakan kerja sama ini merupakan langkah penting menuju komersialisasi taksi udara perkotaan di Asia Tenggara, salah satu wilayah dengan lalu lintas paling padat di dunia.

"Bersama-sama, kita akan belajar dari sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya di ekonomi dan masyarakat hingga menjadi peluang meluncurkan layanan ini di rute terpanas di Pasar Asia Tenggara. Kolaborasi ini juga menawarkan potensi untuk kerja sama yang jauh lebih besar pada akhirnya memperluas mobilitas antar moda di udara," jelasnya.

Volocopter menjadi pelopor pengembangan mobilitas udara perkotaan sejak 2011 dengan penerbangan vertikal bertenaga listrik bagi manusia.


Mengawali penerbangan di Dubai, Las Vegas, Helsinki, Stuttgart, dan yang paling baru di Singapura, teknologi ini semakin cepat menuju sertifikasi.

Untuk penerbangan di Singapura Marina Bay, perusahaan bekerja sama dengan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Baru-baru ini, Volocopter telah disertifikasi sebagai Organisasi Desain oleh Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan bekerja sama dalam menerima izin yang diperlukan untuk memulai operasi komersial.


(dob/dob) Next Article Wow! Grab Kumpulkan Data Setara 20 Miliar Halaman Per hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular