Mengenal Penyakit Berbahaya dari Menggunakan Gadget
17 February 2020 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menghimbau masyarakat untuk berhati-hati menggunakan internet dan media sosial (medsos). Pasalnya, ada penyakit berbahaya bernama hypno elektromagnetik yang mengintai.
Wakil Ketua BSSN Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Dharma Pongrekun mengatakan hypno elektromagnetik merangsang sebuah horman beracun yang membuat orang gelisah bila tak memposting sesuai atau selalu ingin melihat medsos.
"Padahal ini bukan dari hati dan seolah-olah alami padahal itu by desain," ujar Darma Pongrekun pada acara Seminar di Universitas Pelita Harapan, Serpong (Banten), Senin (17/2/2020).
Dharma Pongrekuan menambahkan celakanya penyakit ini tidak bisa terlihat secara kasat mata sementara sel-sel manusia seakan-akan memerintah hal ini sebagai sebuah keharusan. Manusia menjadikan angka sebagai dasar perhitungan utama. Semakin banyak angka semakin bahagia manusianya.
"Gagdet itu merusak sel-sel kita karena dia membuat manifestasi berlebihan. Contohnya ada postingan medsos membuat kita sakit hati lalu efeknya enggak mau makan, susah tidak. itu kan berbahaya karena tidak kita sadari," jelasnya.
Terlepas dari itu semua, Dharma menjelaskan bahwa arus globalisasi yang kuat saat ini bahkan bisa menggerus visi misi bangsa yaitu Pancasila, khususnya Sila Pertama.
"Ini terkait dengan arus kuat globalisasi membuat deviasi visi negara tanpa kita sadari dan membuat sistem yang bisa membuat karakter kita lemah," tutur Dharma
"Dunia maya membuat manusia yang fitrah kehilangan jadi diri atau menjadi manusia yang tidak fitrah. Jadi kita dipaksa mengikuti sistem padahal tuhan membuat kita berbeda-beda dengan keahlian nya masing-masing," tambahnya.
(roy/roy)
Wakil Ketua BSSN Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Dharma Pongrekun mengatakan hypno elektromagnetik merangsang sebuah horman beracun yang membuat orang gelisah bila tak memposting sesuai atau selalu ingin melihat medsos.
"Padahal ini bukan dari hati dan seolah-olah alami padahal itu by desain," ujar Darma Pongrekun pada acara Seminar di Universitas Pelita Harapan, Serpong (Banten), Senin (17/2/2020).
Dharma Pongrekuan menambahkan celakanya penyakit ini tidak bisa terlihat secara kasat mata sementara sel-sel manusia seakan-akan memerintah hal ini sebagai sebuah keharusan. Manusia menjadikan angka sebagai dasar perhitungan utama. Semakin banyak angka semakin bahagia manusianya.
"Gagdet itu merusak sel-sel kita karena dia membuat manifestasi berlebihan. Contohnya ada postingan medsos membuat kita sakit hati lalu efeknya enggak mau makan, susah tidak. itu kan berbahaya karena tidak kita sadari," jelasnya.
Terlepas dari itu semua, Dharma menjelaskan bahwa arus globalisasi yang kuat saat ini bahkan bisa menggerus visi misi bangsa yaitu Pancasila, khususnya Sila Pertama.
"Ini terkait dengan arus kuat globalisasi membuat deviasi visi negara tanpa kita sadari dan membuat sistem yang bisa membuat karakter kita lemah," tutur Dharma
"Dunia maya membuat manusia yang fitrah kehilangan jadi diri atau menjadi manusia yang tidak fitrah. Jadi kita dipaksa mengikuti sistem padahal tuhan membuat kita berbeda-beda dengan keahlian nya masing-masing," tambahnya.
Artikel Selanjutnya
Hati-hati Pakai Internet, Penyakit Bahaya Ini Mengintai Kamu!
(roy/roy)