Hati-hati Pakai Internet, Penyakit Bahaya Ini Mengintai Kamu!
17 February 2020 12:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini internet dan media sosial (medsos) dinilai sudah menjadi kebutuhan khusus bagi masyarakat. Namun kebanyakan dari mereka tidak tahu bahaya dari keduanya karena memang efeknya tidak terasa secara kasat mata.
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Dharma Pongrekun, menjelaskan bahwa dunia maya yang berisi internet serta media sosial perlahan membuat penyakit di dalam diri yang menjadikan manusia jatuh pada perilaku menyimpang.
"Jadi apa yang selalu ditawarkan oleh dunia maya menghasilkan Hypno Elegtromagnetik itu merangsang sebuah hormon beracun yang membuat orang selalu gelisah ingin posting atau selalu ingin melihat medsos padahal bukan dari hati dan seolah-olah alami padahal itu by desain," ujar Dharma, pada acara seminar di Universitas Pelita Harapan, (17/2/2020).
Lebih lanjut, menurutnya, efek dari dunia maya (cyberspace) sangatlah berbahaya karena selain tidak terlihat, berdampak pada sel-sel manusia yang seakan-akan itu menjadi keharusan.
Contohnya, dari seberapa banyak jumlah like atau followers yang harus didapat pada sosial media. Itu merubah perilaku manusia dan yang menjadi dasar utama adalah angka. Jadi semakin banyak angka, kita menjadi bisa lebih bahagia.
Adapula, perilaku yang menjadikan manusia memposting sebuah kejadian tanpa hati nurani. Seperti banyaknya kecelakaan yang harusnya dibantu atau ditolong, malah kini orang cenderung untuk memposting dahulu di media sosial.
"Nah jadi gadget itu merusak sel-sel kita, karena dia bisa membuat manifestasi berlebih. Contohnya seperti ada postingan sosmed membuat kita sakit hati lalu efeknya gak mau makan, susah tidur. Itu kan berbahaya karena tidak kita disadari," jelas Dharma.
Terlepas dari itu semua, Dharma menjelaskan bahwa arus globalisasi yang kuat saat ini bahkan bisa menggerus visi misi bangsa yaitu Pancasila, khususnya Sila Pertama.
"Ini terkait dengan arus kuat globalisasi membuat deviasi visi negara tanpa kita sadari dan membuat sistem yang bisa membuat karakter kita lemah," tutur Dharma
"Dunia maya membuat manusia yang fitrah kehilangan jadi diri atau menjadi manusia yang tidak fitrah. Jadi kita dipaksa mengikuti sistem padahal tuhan membuat kita berbeda-beda dengan keahlian nya masing-masing," tambahnya.
(roy/roy)
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Dharma Pongrekun, menjelaskan bahwa dunia maya yang berisi internet serta media sosial perlahan membuat penyakit di dalam diri yang menjadikan manusia jatuh pada perilaku menyimpang.
"Jadi apa yang selalu ditawarkan oleh dunia maya menghasilkan Hypno Elegtromagnetik itu merangsang sebuah hormon beracun yang membuat orang selalu gelisah ingin posting atau selalu ingin melihat medsos padahal bukan dari hati dan seolah-olah alami padahal itu by desain," ujar Dharma, pada acara seminar di Universitas Pelita Harapan, (17/2/2020).
Lebih lanjut, menurutnya, efek dari dunia maya (cyberspace) sangatlah berbahaya karena selain tidak terlihat, berdampak pada sel-sel manusia yang seakan-akan itu menjadi keharusan.
Contohnya, dari seberapa banyak jumlah like atau followers yang harus didapat pada sosial media. Itu merubah perilaku manusia dan yang menjadi dasar utama adalah angka. Jadi semakin banyak angka, kita menjadi bisa lebih bahagia.
Adapula, perilaku yang menjadikan manusia memposting sebuah kejadian tanpa hati nurani. Seperti banyaknya kecelakaan yang harusnya dibantu atau ditolong, malah kini orang cenderung untuk memposting dahulu di media sosial.
"Nah jadi gadget itu merusak sel-sel kita, karena dia bisa membuat manifestasi berlebih. Contohnya seperti ada postingan sosmed membuat kita sakit hati lalu efeknya gak mau makan, susah tidur. Itu kan berbahaya karena tidak kita disadari," jelas Dharma.
Terlepas dari itu semua, Dharma menjelaskan bahwa arus globalisasi yang kuat saat ini bahkan bisa menggerus visi misi bangsa yaitu Pancasila, khususnya Sila Pertama.
"Ini terkait dengan arus kuat globalisasi membuat deviasi visi negara tanpa kita sadari dan membuat sistem yang bisa membuat karakter kita lemah," tutur Dharma
"Dunia maya membuat manusia yang fitrah kehilangan jadi diri atau menjadi manusia yang tidak fitrah. Jadi kita dipaksa mengikuti sistem padahal tuhan membuat kita berbeda-beda dengan keahlian nya masing-masing," tambahnya.
Artikel Selanjutnya
Mengenal Penyakit Berbahaya dari Menggunakan Gadget
(roy/roy)