
Perangi Virus Corona, Grab Beri Dukungan ke Driver
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
07 February 2020 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab memberikan perlindungan dan dukungan finansial kepada mitra pengemudinya berkaitan dengan virus corona yang sudah memasuki Singapura.
Mengutip Straits Yimes, Jumat (7/2/2020) adapun langkah-langkah perlindungan adalah bagi mitra GrabFood yang dirawat di rumah sakit atau sedang dilakukan karantina karena virus berhak mendapatkan tunjangan satu kali yang jumlahnya mencapai US$ 200 atau setara dengan Rp 2,7 juta (Rp 13.700 per US$). Demikian yang disampaikan oleh Country Head of Singapore, Mr Yee Wee Tang.
Grab sebelumnya telah memperkenalkan langkah-langkah bagi mitra pengemudinya. Di antaranya adalah keringanan untuk sewa kendaraan dan tunjangan satu kali mencapai US$ 500 atau setara dengan Rp 6,8 juta.
Sementara itu salah seorang mitra GrabFood, Ms Er Yi Ming yang sudah bergabung sejak Juli 2018 mengaku senang melihat Grab berupaya mendukung mitranya. Namun dia berharap supaya lebih banyak yang dapat dilakukan untuk mendukung mereka yang merupakan tulang punggung keluarga.
Wanita berusia 29 tahun itu mengatakan belum ada penurunan volume pengiriman yang diberikan kepadanya sejak kasus pertama virus corona yang terjadi pada 22 Januari.
Sementara itu, pada sebuah acara yang berlangsung Kamis (6/2) Menteri Senior Negara untuk Transportasi, dan Komunikasi dan Informasi, Dr Janil Puthucheary, memuji apa yang dilakukan Grab.
Berbicara kepada sekitar 800 mitra pengemudi Grab dan mitra pengiriman pada acara yang diadakan di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre, dia mengatakan Pemerintah juga bekerja keras untuk mengembangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memberikan dukungan terhadap industri mobil dan taksi yang disewa oleh perusahaan swasta.
Dalam sambutannya, dia mengumumkan kemitraan baru antara Grab dan National National Hire Vehicles Association (NPHVA).
Di bawah Kemitraan Grab-NPHVA, pengemudi Grab akan dapat mengikuti kursus bersubsidi yang bertujuan untuk memberikan mereka keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan mereka, di bawah apa yang dikenal sebagai Paket Pelatihan Mitra-Pengemudi.
Program ini diluncurkan paruh pertama tahun 2020, driver Grab akan dapat menghadiri dua kursus yaitu satu pada mengemudi defensif dan satu pada keterampilan untuk tempat kerja digital.
Kursus mengemudi defensif akan dilakukan bersama Grab dan ComfortDelgro Driving Centre, dan bertujuan untuk membekali pengemudi dengan keterampilan untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan reaksi di jalan.
Kursus kedua, SkillsFuture for Digital Workplace, akan mengajarkan driver tentang teknologi yang muncul sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan ini ke pekerjaan mereka.
Sebagai contoh, seorang pengemudi yang mengikuti kursus mungkin kemudian dapat menggunakan widget dengan lebih baik dalam aplikasi Driver Grab, seperti widget wawasan pendapatan, yang memberikan driver data historis tentang penghasilan mereka.
Anggota Parlemen Tenaga Kerja, Ang Hin Kee mengatakan dia berharap ada peningkatan jumlah kursus yang ditawarkan di masa depan.
Mr Ang, yang juga merupakan penasihat NPHVA, mendorong mitra pengemudi yang penghasilannya terganggu akibat wabah virus corona untuk menggunakan waktu untuk mengikuti kursus semacam itu, sehingga mereka bersiap jika sudah siap kembali.
Adapun Lee Kim Hock (54) yang telah menjadi pengemudi Grab selama tiga tahun, mengalami penurunan dalam mata pencahariannya.
Akibatnya, dia harus menambah jam kerjanya menjadi 15 jam per hari, lebih tinggi dibanding sebelumnya yang berkisar 12-13 jam per hari. Tetapi dia optimistis bahwa dia akan dapat memperoleh keterampilan yang berguna dari program pelatihan.
Mengutip Straits Yimes, Jumat (7/2/2020) adapun langkah-langkah perlindungan adalah bagi mitra GrabFood yang dirawat di rumah sakit atau sedang dilakukan karantina karena virus berhak mendapatkan tunjangan satu kali yang jumlahnya mencapai US$ 200 atau setara dengan Rp 2,7 juta (Rp 13.700 per US$). Demikian yang disampaikan oleh Country Head of Singapore, Mr Yee Wee Tang.
Grab sebelumnya telah memperkenalkan langkah-langkah bagi mitra pengemudinya. Di antaranya adalah keringanan untuk sewa kendaraan dan tunjangan satu kali mencapai US$ 500 atau setara dengan Rp 6,8 juta.
Wanita berusia 29 tahun itu mengatakan belum ada penurunan volume pengiriman yang diberikan kepadanya sejak kasus pertama virus corona yang terjadi pada 22 Januari.
Sementara itu, pada sebuah acara yang berlangsung Kamis (6/2) Menteri Senior Negara untuk Transportasi, dan Komunikasi dan Informasi, Dr Janil Puthucheary, memuji apa yang dilakukan Grab.
Berbicara kepada sekitar 800 mitra pengemudi Grab dan mitra pengiriman pada acara yang diadakan di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre, dia mengatakan Pemerintah juga bekerja keras untuk mengembangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memberikan dukungan terhadap industri mobil dan taksi yang disewa oleh perusahaan swasta.
Dalam sambutannya, dia mengumumkan kemitraan baru antara Grab dan National National Hire Vehicles Association (NPHVA).
Di bawah Kemitraan Grab-NPHVA, pengemudi Grab akan dapat mengikuti kursus bersubsidi yang bertujuan untuk memberikan mereka keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan mereka, di bawah apa yang dikenal sebagai Paket Pelatihan Mitra-Pengemudi.
Program ini diluncurkan paruh pertama tahun 2020, driver Grab akan dapat menghadiri dua kursus yaitu satu pada mengemudi defensif dan satu pada keterampilan untuk tempat kerja digital.
Kursus mengemudi defensif akan dilakukan bersama Grab dan ComfortDelgro Driving Centre, dan bertujuan untuk membekali pengemudi dengan keterampilan untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan reaksi di jalan.
Kursus kedua, SkillsFuture for Digital Workplace, akan mengajarkan driver tentang teknologi yang muncul sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan ini ke pekerjaan mereka.
Sebagai contoh, seorang pengemudi yang mengikuti kursus mungkin kemudian dapat menggunakan widget dengan lebih baik dalam aplikasi Driver Grab, seperti widget wawasan pendapatan, yang memberikan driver data historis tentang penghasilan mereka.
Anggota Parlemen Tenaga Kerja, Ang Hin Kee mengatakan dia berharap ada peningkatan jumlah kursus yang ditawarkan di masa depan.
Mr Ang, yang juga merupakan penasihat NPHVA, mendorong mitra pengemudi yang penghasilannya terganggu akibat wabah virus corona untuk menggunakan waktu untuk mengikuti kursus semacam itu, sehingga mereka bersiap jika sudah siap kembali.
Adapun Lee Kim Hock (54) yang telah menjadi pengemudi Grab selama tiga tahun, mengalami penurunan dalam mata pencahariannya.
Akibatnya, dia harus menambah jam kerjanya menjadi 15 jam per hari, lebih tinggi dibanding sebelumnya yang berkisar 12-13 jam per hari. Tetapi dia optimistis bahwa dia akan dapat memperoleh keterampilan yang berguna dari program pelatihan.
"Ketika bisnis sedang turun, kita harus siap," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Wow! Grab Kumpulkan Data Setara 20 Miliar Halaman Per hari
Most Popular