RI Belum Bisa Merdeka Sinyal di 2020

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
05 February 2020 16:44
Program 'Merdeka Sinyal' di 2020 yang dicanangkan pemerintah periode pertama Joko Widodo (Jokowi) belum bisa direalisasikan.
Foto: Menkominfo Johnny Plate (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC IndonesiaProgram 'Merdeka Sinyal' di 2020 yang dicanangkan pemerintah periode pertama Joko Widodo (Jokowi) belum bisa direalisasikan.

Program yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika saat dipimpin oleh Rudiantara ini, dilakukan dalam rangka membangun prasarana telekomunikasi di aera terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Merdeka Sinyal dapat diartikan, pemerintah menargetkan daerah-daerah terpencil bisa menikmati sinyal dan sudah 'tersentuh' layanan telekomunikasi dan internet selaras dengan diresmikannya Palapa Ring.

"Kalau merdeka sinyal di tahun 2020 itu nggak mungkin. Tapi yang dimaksud dengan merdeka sinyal kalau di kabupaten dan kecamatan bisa menikmati internet kita sukses," ujar Menkominfo, Johnny G Plate, dalam rapat dengan Komisi I DPR, Rabu (5/2/2020).


Johnny memberikan keterangan, saat ini Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) terus menyediakan BTS pasif, yang terdiri dari menara tower dan fiset.

"Saat ini telah dibangun program bakti 1253 BTS. Masih 3400 BTS baru bertahap sampai 2024," ujar Johnny.

[Gambas:Video CNBC]


Pembiayaan dana program Bakti ini mencapai Rp 3,17 triliun. Johnny mengatakan, program Bakti akan memerdekakan sinyal pada 74.000 lebih desa dan 8.430 kelurahan. Yang sudah pihaknya tangani sebanyak 73.728 desa, masih ada 9.456 desa yang masih berproses.

"Kami ingin samakan persepsi merdeka sinyal. Seluruh infrastruktur di wilayah 3T akses internet akan tersedia. Blankspot menjadi wajib dapat orbit di 2022 dengan satelit yang telah disiapkan," jelas Johnny.
(wed/wed) Next Article Moga Gak Ketunda, 83 Ribu Desa Bakal Terjangkau 4G di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular