
Geger Virus Corona, Driver Taksi Online Tolak Penumpang Asia
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 February 2020 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran dan ketakutan akan virus corona telah melahirkan perilaku diskriminasi. Salah satunya driver taksi online yang menolak untuk membawa penumpang keturunan China.
Hal ini dialami oleh Eric Han, seorang karyawan Microsoft, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) keturunan China. Ia menceritakan pernah diperlakukan dengan tidak sopan oleh seorang sopir Uber. Ketika itu ia tiba-tiba batuk dan sopir bertanya apakah Eric berasal dari China.
Ketika itu, driver mengatakan mungkin saja batuk tersebut mengandung virus corona dan si sopir membuka jendela mobil.
"Saya tidak terinfeksi [virus corona]. Saya dari AS," ujar Eric Han seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (5/2/2020).
Membalas pernyataan Eric Han, pengemudi mengungkapkan: "Apapun yang Anda kata."
Eric Han juga bertemu dengan sekelompok orang di pusat kota Seattle, AS, yang menyuruhkan kembali ke kampung halamannya (China).
Seorang Warga AS keturunan China, Lilian Wang juga merasakan perlakukan diskriminasi. Seorang driver taksi online Lyft pernah menolak untuk membukakan pintu mobil. Driver mengizinkan ia masuk ke mobil setelah temannya yang bukan keturunan China muncul.
Di dalam mobil, driver tersebut bertanya apakah mereka baru saja kembali dari China dan teman Lilian Wang mengungkapkan mereka baru kembali dari Meksiko. "Ok, so not China," ujar driver taksi.
Pengemudi kemudian mengatakan bahwa dirinya diberitahu untuk berhati-hati, dan menolak order dari penumpang dengan nama yang 'berbau' China.
Virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Dengan cepat virus ini menyebar. Berdasarkan data pemerintah China sejak Desember 2019 hingga hari ini sudah ada 490 korban tewas karena corona. Sebanyak 26 negara juga telah menyatakan terjangkit virus corona.
(roy/sef) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Hal ini dialami oleh Eric Han, seorang karyawan Microsoft, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) keturunan China. Ia menceritakan pernah diperlakukan dengan tidak sopan oleh seorang sopir Uber. Ketika itu ia tiba-tiba batuk dan sopir bertanya apakah Eric berasal dari China.
"Saya tidak terinfeksi [virus corona]. Saya dari AS," ujar Eric Han seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (5/2/2020).
Membalas pernyataan Eric Han, pengemudi mengungkapkan: "Apapun yang Anda kata."
Eric Han juga bertemu dengan sekelompok orang di pusat kota Seattle, AS, yang menyuruhkan kembali ke kampung halamannya (China).
Seorang Warga AS keturunan China, Lilian Wang juga merasakan perlakukan diskriminasi. Seorang driver taksi online Lyft pernah menolak untuk membukakan pintu mobil. Driver mengizinkan ia masuk ke mobil setelah temannya yang bukan keturunan China muncul.
Di dalam mobil, driver tersebut bertanya apakah mereka baru saja kembali dari China dan teman Lilian Wang mengungkapkan mereka baru kembali dari Meksiko. "Ok, so not China," ujar driver taksi.
Pengemudi kemudian mengatakan bahwa dirinya diberitahu untuk berhati-hati, dan menolak order dari penumpang dengan nama yang 'berbau' China.
Virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Dengan cepat virus ini menyebar. Berdasarkan data pemerintah China sejak Desember 2019 hingga hari ini sudah ada 490 korban tewas karena corona. Sebanyak 26 negara juga telah menyatakan terjangkit virus corona.
(roy/sef) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular