
Stephen King Delete Akun Facebook 5,6 Juta Followers, Kenapa?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 February 2020 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Penulis legendaris, Stephen King mengumumkan telah men-delete akun facebook pribadi miliknya yang memiliki 5,6 juta lebih followers.
Keputusan ini sebagai bentuk ekspresi kekhawatiran akan misinformasi dan resiko privasi di media sosial buatan Mark Zuckerberg yang membiarkan iklan politik yang bisa saja memuat tentang kebohongan politisi.
"Saya berhenti dari Facebook," ujarnya melalui akun twitter miliknya seperti dilansir Selasa (4/2/2020). "[Saya] tidak nyaman dengan banjir informasi salah yang diizinkan di iklan politik. Saya juga tak percaya kemampuan Facebook untuk melindungi privasi pengguna."
Tahun ini Amerika Serikat (AS) akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) Presiden. Facebook telah mendapat tekanan karena membolehkan iklan politik.
Mark Zuckerberg mengatakan diizinkannya iklan politik di Facebook merupakan bagi dari kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat.
Kebijakan Mark Zuckerberg berbeda dengan Twitter, CEO Jack Dorsey memutuskan untuk melarang iklan politik di platformnya. Ia bahkan secara terang-terangan menyerang kebijakan Facebook tersebut.
(roy/gus) Next Article Pengguna Facebook Bakal Bisa Matikan Iklan Politik
Keputusan ini sebagai bentuk ekspresi kekhawatiran akan misinformasi dan resiko privasi di media sosial buatan Mark Zuckerberg yang membiarkan iklan politik yang bisa saja memuat tentang kebohongan politisi.
"Saya berhenti dari Facebook," ujarnya melalui akun twitter miliknya seperti dilansir Selasa (4/2/2020). "[Saya] tidak nyaman dengan banjir informasi salah yang diizinkan di iklan politik. Saya juga tak percaya kemampuan Facebook untuk melindungi privasi pengguna."
Tahun ini Amerika Serikat (AS) akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) Presiden. Facebook telah mendapat tekanan karena membolehkan iklan politik.
Mark Zuckerberg mengatakan diizinkannya iklan politik di Facebook merupakan bagi dari kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat.
Kebijakan Mark Zuckerberg berbeda dengan Twitter, CEO Jack Dorsey memutuskan untuk melarang iklan politik di platformnya. Ia bahkan secara terang-terangan menyerang kebijakan Facebook tersebut.
(roy/gus) Next Article Pengguna Facebook Bakal Bisa Matikan Iklan Politik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular