
Pengguna Facebook Bakal Bisa Matikan Iklan Politik

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan Facebook akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk mematikan dan tidak lagi melihat iklan politik.
"Bagi Anda yang sudah mengambil keputusan dan hanya ingin pemilu selesai, kami mendengar Anda - jadi kami juga memperkenalkan layanan untuk mematikan iklan politik," tulis Zuckerberg seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (17/6/2020). "Kami masih akan mengingatkan Anda untuk memilih."
Selama berbulan-bulan, Facebook telah menuai kritik karena kebijakannya yang memungkinkan politisi membuat iklan politik yang berisi informasi palsu. Kebijakan itu dikritik oleh para aktivis dan oleh calon presiden Demokrat, Joe Biden. Sebaliknya, Twitter saingan, melarang iklan politik pada Oktober 2019.
Pengguna akan dapat mematikan iklan terkait isu politik, pemilu dan sosial dari kandidat politik. Fitur ini akan diluncurkan mulai hari ini (17/6/2020) bagi pengguna di Amerika Serikat. Layanan ini akan diperluas ke negara lain pada musim gugur 2020 atau September.
Ketika pengguna menemukan iklan politik, akan ada opsi dalam iklan untuk mematikan semua iklan politik. Pengguna juga dapat menuju ke fitur pengaturan Facebook dan Instagram untuk mematikannya.
Selain itu, pengguna yang telah memutuskan untuk mematikan iklan ini dapat melaporkan iklan apa pun yang mereka temui yang menurut mereka seharusnya tidak ditampilkan kepada mereka.
Zuckerberg juga mengumumkan Facebook bermaksud membantu 4 juta orang yang terdaftar untuk memilih melalui Voting Information Center yang akan diluncurkan perusahaan.
Voting Information Center akan ditampilkan di bagian atas News Feed Facebook dan Instagram, kata Zuckerberg. Pusat ini akan memasukkan informasi tentang bagaimana dan kapan memilih, cara mendaftar, cara memilih melalui surat dan cara memilih lebih awal.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stephen King Delete Akun Facebook 5,6 Juta Followers, Kenapa?