
Bukan Bank, GrabKios Tawarkan Produk Pinjaman untuk Warung
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
30 January 2020 18:13

Jakarta, CNBC Indonesia- GrabKios atau yang dulunya dikenal sebagai KUDO berencana untuk menawarkan produk pinjaman tunai kepada mitranya pada kuartal pertama 2020.
Head of GrabKios, Agung NUgroho layanan ini berbeda dengan Peer to Peer Lending (P2P) yang sudah ada. Otomatis, fitur ini akan menambah daftar layanan GrabKios.
"Bedanya dengan P2P, itu langsung memasarkan produk pinjamannya. Kalau kita, berpartner, jadi semacam channelnya. Kekuatan kita adalah akses. melalui agent network akan dibantu, kita sebagai partner aggregator," katanya di kantor GrabKios, Kamis (30/1/2020).
Produk pinjaman ini nantinya tak hanya menyasar pemilik warung, tapi juga pembeli yang menjadi pelanggan di mitra GrabKios. Jawa dan Sumatera akan menjadi wilayah pertama dari peluncuran produk ini.
Meski masih engga menyebut bagaimana detail dari program ini, namun dia menyebut untuk pemilik warung pinjaman akan diberikan sebesar Rp 10 juta. Adapun untuk tenor atau jatuh tempo dalam hitungan bulanan.
"Ya karena cycle-nya kan cepat," ujarnya.
GrabKios nantinya akan berperan sebagai "screening", mitra mana yang berhak memperoleh pinjaman tersebut. Sebab, dalam hal ini GRabKios yang akan memberikan data serta filter atas disetujui atau tidaknya pengajuan pinjaman tersebut.
Meski belum menyebut secara gamblang pihak mana yang akan dijadikan partner dalam program ini, namun dia menyebut sudah bertemu dengan beberapa pihak. Diantaranya adalah bank lokal baik BUMN maupun non-BUMN.
"Rincinya belum bisa bilang. Sudah bertemu dengan BRI, Bank Mandiri, Bank BNI," tuturnya.
Adapun pinjaman ini nantinya bersifat pinjaman produktif, di mana dana pinjaman tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan warung dari mitra GrabKios. Sehingga hal ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan mitra GrabKIos itu sendiri.
(dob/dob) Next Article GrabKios Targetkan Tambah 1 Juta Mitra Warung Hingga 2021
Head of GrabKios, Agung NUgroho layanan ini berbeda dengan Peer to Peer Lending (P2P) yang sudah ada. Otomatis, fitur ini akan menambah daftar layanan GrabKios.
"Bedanya dengan P2P, itu langsung memasarkan produk pinjamannya. Kalau kita, berpartner, jadi semacam channelnya. Kekuatan kita adalah akses. melalui agent network akan dibantu, kita sebagai partner aggregator," katanya di kantor GrabKios, Kamis (30/1/2020).
Meski masih engga menyebut bagaimana detail dari program ini, namun dia menyebut untuk pemilik warung pinjaman akan diberikan sebesar Rp 10 juta. Adapun untuk tenor atau jatuh tempo dalam hitungan bulanan.
"Ya karena cycle-nya kan cepat," ujarnya.
GrabKios nantinya akan berperan sebagai "screening", mitra mana yang berhak memperoleh pinjaman tersebut. Sebab, dalam hal ini GRabKios yang akan memberikan data serta filter atas disetujui atau tidaknya pengajuan pinjaman tersebut.
Meski belum menyebut secara gamblang pihak mana yang akan dijadikan partner dalam program ini, namun dia menyebut sudah bertemu dengan beberapa pihak. Diantaranya adalah bank lokal baik BUMN maupun non-BUMN.
"Rincinya belum bisa bilang. Sudah bertemu dengan BRI, Bank Mandiri, Bank BNI," tuturnya.
Adapun pinjaman ini nantinya bersifat pinjaman produktif, di mana dana pinjaman tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan warung dari mitra GrabKios. Sehingga hal ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan mitra GrabKIos itu sendiri.
(dob/dob) Next Article GrabKios Targetkan Tambah 1 Juta Mitra Warung Hingga 2021
Most Popular