Cuekin Murka Trump, PM Inggris Tolak Blokir 5G Huawei

Redaksi, CNBC Indonesia
29 January 2020 12:17
PM Inggris Boris Johnson menjamin akan melibatkan Huawei dalam pengembangan jaringan 5G di Inggris. Hal ini berpotensi menyulut murka Presiden AS Donald Trump.
Foto: Ilustrasi 5G (Dok cnnindonesia.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjamin akan melibatkan Huawei Technologies dalam pengembangan jaringan 5G di Inggris. Hal ini berpotensi menyulut murka Presiden AS Donald Trump.

Inggris akan memberikan izin terbatas pada Huawei dalam pengembangan jaringan 5G. Huawei akan berpartisipasi dalam pengembangan teknologi generasi selanjutnya ini untuk infrastruktur non-sensitif.


Huawei hanya akan dillibatkan pada 35% proyek pengembangan berisiko tinggi dan akan dikecualikan pada hal pemprosesan data dan membangun infrastruktur untuk lokasi penting seperti situs nuklir dan pangkalan militer.

Setelah pengumuman keputusan ini Perdana Menteri Inggris dan Donald Trump berbicara melalui telepon. Tak dijelaskan apa isi pembicaraan tersebut.

"Perdana Menteri Inggris menggarisbawahi pentingnya negara-negara yang berpikiran sama dan bekerja sama untuk mendiversifikasi pasar untuk mematahkan dominasi sejumlah kecil perusahaan," ujar Pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.

Cuekin Murka Trump, PM Inggris Tolak Blokir 5G HuaweiFoto: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Donald Trump (AP Photo/Francisco Seco)

Sebelum Donald Trump telah mendesak para sekutu untuk tidak menggunakan perangkat 5G Huawei dengan alasan keamanan nasional. Ia bahkan mengancam tak bisa bekerja sama dengan sekutu yang menggunakan komponen vendor yang tidak terpercaya dalam jaringan 5G.

Keputusan ini langsung mendapat kritikan dari Senator Linsey Graham dari Partai Republikan AS, partai pendukung Presiden Donald Trump, ia menyebut "sangat menyulitkan" menyusun perjanjian perdagangan baru setelah Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari 2020.

"Saya khawatir Inggris telah membebaskan diri dari Brussel hanya untuk menyerahkan kedaulatan ke Beijing," ujar Senator Tom Cotton, anggota partai Republiken Arkansas dan menambahkan harus ada peninjauan berbagai data Intelijen dengan Inggris.

Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan AS tergabung dalam kelompok Five Eyes, yang memberikan pertukaran informasi dan data intelijen. Australia dan Selandia Baru sudah memblokir Huawei dalam 5G, sementara Kanada belum memutuskan.



(roy/roy) Next Article Kebijakan PM Inggris Ini Akan Bikin Trump Murka, Apa Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular