
Cerita Nadiem Tak Minat Gabung Tim Jokowi Tapi Jadi Mendikbud
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 January 2020 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Penunjukkan Pendiri Gojek Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan sempat mengejutkan publik. Pasalnya, ia tak memiliki latar belakang di dunia pendidikan.
Namun di dalam hajatan Indonesia Milenial Summit 2020 di Jakarta, Jumat (17/1/2020), Nadiem buka-bukaan alasan dirinya memilih untuk menjadi menteri Presiden Joko Widodo yang mengurusi bidang pendidikan dan kebudayaan.
Nadiem mengatakan sebelum menteri Jokowi, ia telah banyak diskusi serius tentang sumber daya manusia (SDM) sebab ketika bertemu dengan program pitching (presentasi ide) di Gojek ia selalu bertemu masalah pada sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya SDM yang paling mudah ditransformasikan adalah anak muda (youth). Masalah di depan kalau fondasi fundamentalnya benar semua masalah di masa depan akan bisa diselesaikan. Nah, konsep reformasi pendidikan itu jadi wacana yang terus dibahas.
"Saat terakhir, waktu Presiden minta saya [jadi menteri], langsung saja [pilih] pendidikan. Kebetulan enggak tertarik bergabung dengan pemerintah, kalau ada keinginan melakukan akselerasi dan penyelesaian masalah pilihnya pendidikan dan kesehatan. Tapi saya tertariknya pendidikan dan harus memang dari pemerintah," ujarnya.
Nadiem membahas soal Gojek yang bisa besar dan jadi startup unicorn (bervaluasi di atas US$1 miliar) juga karena memiliki SDM unggul. SDM unggul pun jadi fondasi untuk sukses.
"Kalau orangnya enggak bener, enggak mungkin outputnya baik. Mau setepat apapun tujuan baik perusahaan, tapi kalau manusianya enggak bisa jalanani [tujuan tak tercapai]," ujarnya.
"Anak muda masih bisa kita bentuk dan itu jadi harapan bagi diri saya."
(roy/dob) Next Article Jadi Mendikbud, Ini Tugas Khusus Jokowi ke Nadiem Makarim
Namun di dalam hajatan Indonesia Milenial Summit 2020 di Jakarta, Jumat (17/1/2020), Nadiem buka-bukaan alasan dirinya memilih untuk menjadi menteri Presiden Joko Widodo yang mengurusi bidang pendidikan dan kebudayaan.
Nadiem mengatakan sebelum menteri Jokowi, ia telah banyak diskusi serius tentang sumber daya manusia (SDM) sebab ketika bertemu dengan program pitching (presentasi ide) di Gojek ia selalu bertemu masalah pada sumber daya manusia (SDM).
"Saat terakhir, waktu Presiden minta saya [jadi menteri], langsung saja [pilih] pendidikan. Kebetulan enggak tertarik bergabung dengan pemerintah, kalau ada keinginan melakukan akselerasi dan penyelesaian masalah pilihnya pendidikan dan kesehatan. Tapi saya tertariknya pendidikan dan harus memang dari pemerintah," ujarnya.
Nadiem membahas soal Gojek yang bisa besar dan jadi startup unicorn (bervaluasi di atas US$1 miliar) juga karena memiliki SDM unggul. SDM unggul pun jadi fondasi untuk sukses.
"Kalau orangnya enggak bener, enggak mungkin outputnya baik. Mau setepat apapun tujuan baik perusahaan, tapi kalau manusianya enggak bisa jalanani [tujuan tak tercapai]," ujarnya.
"Anak muda masih bisa kita bentuk dan itu jadi harapan bagi diri saya."
(roy/dob) Next Article Jadi Mendikbud, Ini Tugas Khusus Jokowi ke Nadiem Makarim
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular