
Hakan Sukur: Bintang Piala Dunia, Anggota DPR, Driver Ojol
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2020 13:21

Mentas dari lapangan rumput, Sukur masuk ke dunia baru yang sangat berbeda yaitu politik. Pada 2011, Sukur yang merupakan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) berhasil menjadi anggota parlemen mewakili daerah pemilihan Provinsi Istanbul.
Namun pada 2013, Sukur mundur dari AKP dan memilih menjadi anggota parlemen dari jalur independen. Dari sini, afiliasi Sukur dengan gerakan Hizmet pimpinan ulama Fethullah Gullen semakin kuat.
Pada 2016, terjadi percobaan kudeta di Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan menuding kelompok Hizmet menjadi dalangnya. Persekusi terhadap para pendukung Gullen pun terjadi, Sukur tidak terkecuali.
Menjadi buronan pemerintah, Sukur meninggalkan Turki pada 2017. Kini, dia dan keluarganya tinggal di Amerika Serikat (AS).
Kabar mengejutkan datang hari ini. Sukur mengaku bahwa dirinya terpaksa menjadi sopir taksi online di Negeri Paman Sam untuk menyambung hidup.
"Awalnya saya mendirikan cafe di California, tetapi orang-orang aneh terus berdatangan. Akhirnya saya menjadi pengemudi Uber dan menjual buku.
"Mungkin saya adalah musuh pemerintah, tetapi bukan musuh negara dan bangsa Turki. Saya sayang kepada negara. Namun setelah pertikaian dengan Erdogan, saya terus menerima ancaman.
"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil semuanya. Hak atas kebebasan, hak mendapat pekerjaan. Saya tidak pernah melakukan perbuatan ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris," papar Sukur seperti dikutip dari Football Italia.
Well, roda nasib berputar dengan kecepatan yang tidak bisa diukur oleh manusia. Dua puluh tahun lalu, Sukur masih bergelimang puja-puji sebagai bintang sepakbola kelas dunia.
Sepuluh tahun lalu pun Sukur masih boleh bersyukur karena menjadi anggota parlemen. Namun kini roda nasib membawa Sukur ke AS sebagai driver taksi online...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/roy)
Namun pada 2013, Sukur mundur dari AKP dan memilih menjadi anggota parlemen dari jalur independen. Dari sini, afiliasi Sukur dengan gerakan Hizmet pimpinan ulama Fethullah Gullen semakin kuat.
Pada 2016, terjadi percobaan kudeta di Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan menuding kelompok Hizmet menjadi dalangnya. Persekusi terhadap para pendukung Gullen pun terjadi, Sukur tidak terkecuali.
Menjadi buronan pemerintah, Sukur meninggalkan Turki pada 2017. Kini, dia dan keluarganya tinggal di Amerika Serikat (AS).
Kabar mengejutkan datang hari ini. Sukur mengaku bahwa dirinya terpaksa menjadi sopir taksi online di Negeri Paman Sam untuk menyambung hidup.
"Awalnya saya mendirikan cafe di California, tetapi orang-orang aneh terus berdatangan. Akhirnya saya menjadi pengemudi Uber dan menjual buku.
"Mungkin saya adalah musuh pemerintah, tetapi bukan musuh negara dan bangsa Turki. Saya sayang kepada negara. Namun setelah pertikaian dengan Erdogan, saya terus menerima ancaman.
"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil semuanya. Hak atas kebebasan, hak mendapat pekerjaan. Saya tidak pernah melakukan perbuatan ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris," papar Sukur seperti dikutip dari Football Italia.
Well, roda nasib berputar dengan kecepatan yang tidak bisa diukur oleh manusia. Dua puluh tahun lalu, Sukur masih bergelimang puja-puji sebagai bintang sepakbola kelas dunia.
Sepuluh tahun lalu pun Sukur masih boleh bersyukur karena menjadi anggota parlemen. Namun kini roda nasib membawa Sukur ke AS sebagai driver taksi online...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular