
Roundup
WhatsApp Tak Lagi Gratis, Pilih Bayar Rp 14.000 atau Iklan?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
14 January 2020 10:10

Kehadiran iklan di WhatsApp sebenarnya sudah banyak diprediksi berbagai pihak. Pasalnya, Facebook Group merupakan platform periklanan terbesar di dunia di mana pendapatan lebih dari 80% pendapatan perusahaan berasal dari iklan.
Sebelum meninggalkan perusahaan, Acton mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara Whatsapp meraih keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg.
Sesampai di sana, ia pun berselisih dengan tim hukum Facebook. Karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.
"Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya," kata Acton. "Saya seorang penjual. Saya mengakui itu."
Dilansir dari Feedough, (9/1/2020), dikatakan para pendiri Whatsapp membenci iklan dan menciptakan platform bebas iklan dengan fokus hanya pada pengalaman pengguna dan antarmuka yang bagus.
Saat membuat Whatsapp, Brian Acton dan Jan Koum ingin menciptakan sebuah platform instant messaging untuk pengguna dan bukan untuk perusahaan besar beriklan.
Untuk mendapat keuntungan, mereka memiliki cara yaitu pengguna diharuskan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp akan memiliki versi berbayar dan dikenakan biaya tahunan sebesar $ 1 dari pengguna.
Sebelum rencana monetisasi, WhatsApp menghasilkan pendapatan dari WhatsApp Business yang ditujukan sebagai tempat berikan dan berkomunikasi penjual dengan pembelinya.
Jadi, Anda lebih memilih WhatsApp beriklan atau berlangganan Rp 14.000 per tahun?
(roy/roy)
Sebelum meninggalkan perusahaan, Acton mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara Whatsapp meraih keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg.
Sesampai di sana, ia pun berselisih dengan tim hukum Facebook. Karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.
Dilansir dari Feedough, (9/1/2020), dikatakan para pendiri Whatsapp membenci iklan dan menciptakan platform bebas iklan dengan fokus hanya pada pengalaman pengguna dan antarmuka yang bagus.
Saat membuat Whatsapp, Brian Acton dan Jan Koum ingin menciptakan sebuah platform instant messaging untuk pengguna dan bukan untuk perusahaan besar beriklan.
Untuk mendapat keuntungan, mereka memiliki cara yaitu pengguna diharuskan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp akan memiliki versi berbayar dan dikenakan biaya tahunan sebesar $ 1 dari pengguna.
Sebelum rencana monetisasi, WhatsApp menghasilkan pendapatan dari WhatsApp Business yang ditujukan sebagai tempat berikan dan berkomunikasi penjual dengan pembelinya.
Jadi, Anda lebih memilih WhatsApp beriklan atau berlangganan Rp 14.000 per tahun?
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular