
Terpopuler Pekan Ini
Kisah WhatsApp Mulai Cari Duit Setelah 10 Tahun Digratiskan
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
11 January 2020 17:17

Sebenarnya bukan tanpa alasan Brian Acton dan Jan Kaum menolak iklan di WhatsApp. Pasalnya iklan ditarget bisa mengorbankan privasi data pengguna.
Rencana ini membuat masa depan fitur end-to-end encryption terancam. Fitur ini membuat pesan yang dikirimkan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan. Bahkan WhatsApp tidak bisa mengetahui percakapan penggunanya.
Masalahnya untuk memonetisasi WhatsApp dengan iklan yang ditarget seperti yang selama ini dilakukan Facebook dan Instagram, maka Facebook perlu mengumpulkan data penggunanya.
Bila data dikumpulkan ada kemungkinan fitur end-to-end encryption akan diubah agar membolehkan Facebook baca chatting pengguna dan mengumpulkan data.
Dalam sebuah wawancara dengan Forbes yang dipublikasikan 2018 silam, Juru Bicara WhatsApp membantah akan menghapus layanan ini. Ia memastikan fitur ini akan tetap ada di WhatsApp.
"Pesan akan tetap terenkripsi ujung-ke-ujung. Tidak ada rencana untuk mengubahnya," ujarnya.
Namun jawaban dari Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg atas pertanyaan anggota parlemen AS dalam sebuah rapat dengar pendapat membuat pengamat bertanya-tanya.
Dalam rapat tersebut seorang anggota parlemen bertanya soal apakah Facebook masih akan menggunakan end-to-end encryption, Sheryl Sandberg menghindari jawaban langsung seperti iya atau tidak, "Kami sangat percaya pada enkripsi," jelasnya.
Masalah ketidakcocokan akan ide monetisasi inilah yang membuat kedua pendirinya mengundurkan diri. Brian Acton lebih dulu resign pada 2017 dan Jan Kaum mengikuti jejaknya setahun kemudian.
(roy/roy)
Rencana ini membuat masa depan fitur end-to-end encryption terancam. Fitur ini membuat pesan yang dikirimkan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan. Bahkan WhatsApp tidak bisa mengetahui percakapan penggunanya.
Masalahnya untuk memonetisasi WhatsApp dengan iklan yang ditarget seperti yang selama ini dilakukan Facebook dan Instagram, maka Facebook perlu mengumpulkan data penggunanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Forbes yang dipublikasikan 2018 silam, Juru Bicara WhatsApp membantah akan menghapus layanan ini. Ia memastikan fitur ini akan tetap ada di WhatsApp.
"Pesan akan tetap terenkripsi ujung-ke-ujung. Tidak ada rencana untuk mengubahnya," ujarnya.
Namun jawaban dari Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg atas pertanyaan anggota parlemen AS dalam sebuah rapat dengar pendapat membuat pengamat bertanya-tanya.
Dalam rapat tersebut seorang anggota parlemen bertanya soal apakah Facebook masih akan menggunakan end-to-end encryption, Sheryl Sandberg menghindari jawaban langsung seperti iya atau tidak, "Kami sangat percaya pada enkripsi," jelasnya.
Masalah ketidakcocokan akan ide monetisasi inilah yang membuat kedua pendirinya mengundurkan diri. Brian Acton lebih dulu resign pada 2017 dan Jan Kaum mengikuti jejaknya setahun kemudian.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular