Tak Ingin Diblokir Seperti Huawei, TikTok dijual ke Investor?

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
26 December 2019 12:02
ByteDance, selaku pemilik aplikasi TikTok, dikabarkan akan menjual mayoritas saham TikTok untuk melindungi bisnisnya karena isu masalah keamanan di AS.
Foto: Aplikasi TikTok (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - ByteDance selaku pemilik aplikasi media sosial TikTok, dikabarkan akan menjual mayoritas saham TikTok untuk melindungi bisnisnya karena isu masalah keamanan di Amerika Serikat (AS).

Bloomberg News melaporkan, (24/12/2019), sumbernya mengatakan kalau ByteDance sedang mempertimbangkan untuk menjual saham TikTok kepada investor. Dengan menjual sebagian saham perusahaan, mereka dapat meraup keuntungan sebelum nilai saham TikTok merosot jauh akibat masalah hukum di AS.

Sebelumnya, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah melarang penggunaan TikTok di perangkat seluler yang disediakan oleh pemerintah. Alasan dilarangnya aplikasi media sosial berbasis video pendek tersebut karena memiliki ancaman siber.

Dilansir dari Reuters, (23/12/2019), larangan itu diumumkan Angkatan Laut AS melalui Facebook untuk anggotanya. Ia menyatakan bahwa jika ada anggotanya yang tidak menghapus aplikasi TikTok, maka akan diblokir dari Navy Marine Corps Intranet (NMCI).


Director of Public Affairs for US Fleet Cyber Command/US 10th Fleet, Dave Benham, mengarahkan para personil militernya, terlebih pengguna NMCI, untuk tidak menginstal dan mencopot aplikasi TikTok di perangkat seluler yang disediakan pemerintah, seperti iPhone dan iPad.

"Keputusan ini dibuat berdasarkan penilaian ancaman keamanan siber dan konsisten dengan upaya Armada ke-10 untuk secara proaktif mengatasi ancaman yang ada dan yang muncul dalam membela jaringan kami," kata Dave

Hal tersebut pun buru-buru dibantah oleh pihak TikTok, yang secara tegas menyatakan pemberitaan di media bahwa ByteDance memiliki niatan untuk menjual saham TikTok itu tidak benar.

"Dari waktu ke waktu anda dapat membaca berita di media yang tidak benar. Hari ini ada laporan yang tidak akurat yang mengklaim bahwa ByteDance telah mempertimbangkan menjual sebagian atau seluruh TikTok, "kata Alex Zhu dalam catatan internal perusahaan , dilansir dari CNBC Internasional, (26/12/2019).

"Kami telah mengkonfirmasi kalau itu tidak benar, tetapi mereka (para media) memutuskan untuk menerbitkannya. Saya ingin meyakinkan anda bahwa kami belum melakukan diskusi dengan calon pembeli TikTok, dan kami juga tidak punya niat untuk itu," sambungnya.

Masalah keamanan nasional sedang dihadapi oleh Huawei. Pemerintah AS melarang kementerian untuk menggunakan perangkat dari Huawei karena menuding perangkat tersebut bisa disusupi pemerintah China untuk memata-matai. Huawei telah membantah tudingan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article TikTok Diblokir Militer AS, Akankah Senasib dengan Huawei?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular