Ternyata 'Robot AI' Tak Bisa Kalahkan Manusia, Ini Buktinya!
Redaksi, CNBC Indonesia
11 December 2019 12:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) dianggap sebagai salah satu ancaman yang akan menggantikan peran manusia. Namun ternyata robot AI tak selalu bisa mengalahkan manusia.
Buktinya, seorang pilot drone bernama Gabriel Kocher berhasil mengalahkan sembilan komputer dalam perlombaan menerbangkan pesawat tanpa awak ini dan menyelesaikan pelatihan.
Pilot Swiss ini berhasil menyelasaikan pelatihan selama 6 detik sementara drone yang dikenalikan robot AI membutuhkan waktu 12 detik. Atas keberhasilannya ini Gabriel Kocher diganjar hadiah US$1 juta atau setara Rp 14 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000).
Panitia Drone Racing League mempredikasi drone yang dikenalikan AI akan mendominasi kompetisi ini pada 2023.
"Tim kamber kerja keras disetiap tahapan untuk membawa solusi yang cepat dan tepat," ujar Gabriel Kocher menangapi kemenangan atas robot AI tersebut seperti dikutip CNBC Indonesia dari BBC, Rabu (11/12/2019).
Peneliti Senior University of West of England Steve Wright mengatakan 10 tahun lalu ketika perusahaan membutuhkan prosesor yang bisa menerbangkan drone, perlu energi besar dan bikin kepala pusing.
"Sekarang seperti bermain kartu dan tak perlu kepala panas," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Selain Kerjaan, Robot Juga Gantikan Hewan Peliharaan & Pacar
Buktinya, seorang pilot drone bernama Gabriel Kocher berhasil mengalahkan sembilan komputer dalam perlombaan menerbangkan pesawat tanpa awak ini dan menyelesaikan pelatihan.
Pilot Swiss ini berhasil menyelasaikan pelatihan selama 6 detik sementara drone yang dikenalikan robot AI membutuhkan waktu 12 detik. Atas keberhasilannya ini Gabriel Kocher diganjar hadiah US$1 juta atau setara Rp 14 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000).
"Tim kamber kerja keras disetiap tahapan untuk membawa solusi yang cepat dan tepat," ujar Gabriel Kocher menangapi kemenangan atas robot AI tersebut seperti dikutip CNBC Indonesia dari BBC, Rabu (11/12/2019).
Peneliti Senior University of West of England Steve Wright mengatakan 10 tahun lalu ketika perusahaan membutuhkan prosesor yang bisa menerbangkan drone, perlu energi besar dan bikin kepala pusing.
"Sekarang seperti bermain kartu dan tak perlu kepala panas," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Selain Kerjaan, Robot Juga Gantikan Hewan Peliharaan & Pacar
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular