
Soal Teknologi Internet Baru, Kominfo: Jangan 5G Rasanya 4G
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
02 December 2019 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)Â mengungkapkan teknologi 5G akan menjadi fokus utama industri telekomunikasi ke depan. Kominfo meminta operator telekomunikasi untuk membuktikan kualitas ke konsumen.
Dirktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail mengatakan ada tren peningkatan 5G di Asia Tenggara. DBS melaporkan Indonesia mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan data di ASEAN. Namun Indonesia masih tertinggal dalam teknologi 5G.
"Pada 2025 teknologi 5G sudah disiapkan, 5G juga kecepatannya meningkat 3-4 kali lipat dari kecepatan dari jaringan 4G. Untuk bisa mengcover 5G tidak lepas dari infrastruktur dan infrastruktur utamanya adalah perkuat fiber optik," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (2/11/2019).
Ismail menambahkan dari sisi pembangunan fiber optik Indonesia bisa dibilang terlambat padahal fiber optik yang menjangkau seluruh Indonesia merupakan syarat 5G bisa dirasakan.
"Jangan ketika 5G ada tapi rasanya 4G, atau 4G rasa 3G. Peran pemerintah sangatlah penting untuk menyiapkan regulasi yang jelas antar Pemda lain untuk pembangunan infrastruktur fiber optik atau tower," jelasnya.
Ismail mengungkapkan dari sisi pendapatan bisnis 5G ada tiga isu penting yang harus diselesaikan. Pertama, internet of things (IoT). Beberapa industri belum menerapkan IoT sehingga operator telekomunikasi harus menyiapkan solusi ini sehingga dapat revenue baru.
kedua, biaya. Dengan adanya 5G maka biaya yang ditanggung masyarakat lebih mahal, maukah masyarakat Indonesia membayar lebih mahal dengan adanya 5G?
"Ketiga, industri konten. Masyarakat sekarang sudah ada yang mau membayar konten per bulannya. Problem utama bagi para operator telekomunikasi harus membuat model bisnis baru dengan memperbanyak konten karena konten digital ini banyak dinikmati. Bukan hanya jualan bandwitdh juga bisa jualan konten," terangnya.
(roy/roy) Next Article Mohon Maaf, Penerapan Internet 5G di Indonesia Masih Lama
Dirktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail mengatakan ada tren peningkatan 5G di Asia Tenggara. DBS melaporkan Indonesia mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan data di ASEAN. Namun Indonesia masih tertinggal dalam teknologi 5G.
"Pada 2025 teknologi 5G sudah disiapkan, 5G juga kecepatannya meningkat 3-4 kali lipat dari kecepatan dari jaringan 4G. Untuk bisa mengcover 5G tidak lepas dari infrastruktur dan infrastruktur utamanya adalah perkuat fiber optik," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (2/11/2019).
"Jangan ketika 5G ada tapi rasanya 4G, atau 4G rasa 3G. Peran pemerintah sangatlah penting untuk menyiapkan regulasi yang jelas antar Pemda lain untuk pembangunan infrastruktur fiber optik atau tower," jelasnya.
Ismail mengungkapkan dari sisi pendapatan bisnis 5G ada tiga isu penting yang harus diselesaikan. Pertama, internet of things (IoT). Beberapa industri belum menerapkan IoT sehingga operator telekomunikasi harus menyiapkan solusi ini sehingga dapat revenue baru.
kedua, biaya. Dengan adanya 5G maka biaya yang ditanggung masyarakat lebih mahal, maukah masyarakat Indonesia membayar lebih mahal dengan adanya 5G?
"Ketiga, industri konten. Masyarakat sekarang sudah ada yang mau membayar konten per bulannya. Problem utama bagi para operator telekomunikasi harus membuat model bisnis baru dengan memperbanyak konten karena konten digital ini banyak dinikmati. Bukan hanya jualan bandwitdh juga bisa jualan konten," terangnya.
(roy/roy) Next Article Mohon Maaf, Penerapan Internet 5G di Indonesia Masih Lama
Most Popular