YouTuber, Prank Order Fiktif Ojol Itu Jahat & Tak Manusiawi

Redaksi, CNBC Indonesia
02 December 2019 10:50
Demi membuat konten yang banyak ditonton, Segelintir YouTuber mengerjai sopir ojek online dengan order fiktik.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakang muncul aksi tak terpuji dan tak manusiawi yang dilakukan segelintir YouTuber. Demi membuat konten yang banyak ditonton, mereka mengerjai sopir ojek online dengan order fiktik.

Mode yang muncul adalah dengan order taksi online untuk mengantarkan mayat atau memesan makanan dengan nilai tinggi kemudian dibatalkan atau pesan makanan dan membiarkan driver ojol terus menunggu pesanan diambil.


Kenapa aksi ini prank ini jahat? Alasannya, aksi ini mempermainkan driver ojol yang bekerja keras untuk mencari nafkah. Di tengah aksi yang mempermainkan driver ini, para YouTuber malah mendapat untung besar.

Keuntungan didapatkan dari iklan yang diterima kanal YouTube. Semakin banyak yang menonton prank order fiktif ojol, semakin banyak pendapatan iklan yang didapatkan YouTuber dari konten tak terpuji tersebut.

Maraknya aksi prank ini membuat Gojek dan Grab angkat bicara. Manajemen Gojek meminta YouTuber tak membuat konten yang merugikan para ojol.

"Gojek mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas mitra Gojek, apalagi yang bersifat tidak pantas," kata Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen, melalui keterangan tertulis, seperti dikutip Senin (2/12/2019).

Manajemen Grab bersiap mengambil langkah tegas dengan menghapus akun YouTuber nakal tersebut.

"Kami juga akan melakukan peninjauan aktivitas pelanggan dan mengambil langkah tegas berupa penangguhan hingga penonaktifan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif," kata Head of Marketing GrabFood & New Business, Grab Indonesia Ichmeralda Rachman dalam keterangan resminya.

Dia juga mengatakan, Grab mengimbau pelanggan untuk menghargai kerja keras mitra pengemudi dalam menjalankan pekerjaannya. Jika pelanggan menerima peredaran informasi yang melibatkan GrabFood, maka disarankan untuk selalu mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Sebelum meneruskannya ke pihak lain dengan meneruskan ke tim Customer Experience kami untuk segera ditindaklanjuti," jelasnya.


(roy/roy) Next Article Terungkap! Ini Alasan Ojek Online Jadi Langka Saat Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular