
Most Read
Pengakuan Bos Lippo Jual 2/3 Saham OVO, Gak Kuat Bakar Uang
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 November 2019 14:08

Lebih lanjut, Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. (MLPL) dan Direktur Lippo Group Adrian Suherman mengatakan komitmen untuk membesarkan OVO hingga saat ini masih diteruskan oleh perusahaan untuk terus menjadi perusahaan fintech e-money Indonesia.
"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).
Adrian Suherman menambahkan dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, kami tentunya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
"Sebagai pendiri OVO, kami tentunya akan selalu aktif mendukung dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kami bangga dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," tambah dia.
Sementara itu, regulator sistem pembayaran mengakui bahwa pihaknya belum mendengar mengenai adanya aksi korporasi pengurangan kepemilikan oleh Lippo di OVO.
"Kalau ada perubahan kepemilikan yang di e-money sampai ke ujungnya itu harus lapor BI [Bank Indonesia]," kata Onny Wijanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Gedung BI, Jumat (29/11/2019).
Dia menjelaskan, dalam aturan Bank Indonesia, penyelenggara jasa sistem keuangan (PJSK) tidak boleh dikuasai dan dikendalikan investor asing.
(roy/roy)
"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).
Adrian Suherman menambahkan dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, kami tentunya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
Sementara itu, regulator sistem pembayaran mengakui bahwa pihaknya belum mendengar mengenai adanya aksi korporasi pengurangan kepemilikan oleh Lippo di OVO.
"Kalau ada perubahan kepemilikan yang di e-money sampai ke ujungnya itu harus lapor BI [Bank Indonesia]," kata Onny Wijanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Gedung BI, Jumat (29/11/2019).
Dia menjelaskan, dalam aturan Bank Indonesia, penyelenggara jasa sistem keuangan (PJSK) tidak boleh dikuasai dan dikendalikan investor asing.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular