Lippo Lepas Sebagian Besar Saham OVO, Apa Kata BI?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 November 2019 10:57
Bank Indonesia (BI) memberikan tanggapan terhadap kebijakan Lippo Group yang melepas sebagian besar saham OVO ke investor lain.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Lippo Group telah melepas sebagian besar saham OVO ke investor lain. Hal ini diungkapkan pendiri Lippo Group Mochtar Riady yang menyebut kepemilikan Lippo di OVO tinggal 30-an persen. Lalu apa kata Bank Indonesia (BI)?

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Wijanarko mengatakan belum mendengar soal aksi korporasi yang dilakukan Lippo terhadap saham Lippo dan belum ada laporan mengenai hal tersebut.


"Kalau ada perubahan kepemilikan yang di e-money sampai ke ujungnya itu harus lapor BI," ujar di Gedung BI, Jumat (29/11/2019).

Onny Wijanarko menambahkan dalam aturan Bank Indonesia, penyelenggara jasa sistem keuangan (PJSK) tidak boleh dikuasai dan dikendalikan investor asing.


Sebelumnya, Presiden Direktur Multipolar Group dan Direktur Lippo Group Adrian Suherman mengatakan sangat berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan juga perkembangan OVO sebagai perusahaan fintech e-money Indonesia.

"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).

Adrian Suherman menambahkan dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, kami tentunya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat

"Sebagai pendiri OVO, kami tentunya akan selalu aktif mendukung dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kami bangga dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," jelasnya.


(roy/roy) Next Article Lippo Lepas Sebagian Besar Saham OVO, Wajarkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular