
Jokowi Pangkas Eselon Ganti Artificial Intelligence, Apa Itu?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
29 November 2019 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Kamis, (28/11/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemangkasan Eselon III dan Eselon IV PNS akan dilakukan. Eselon III dan IV ini akan digantikan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Oleh karena itu, Jokowi melontarkan permintaan maaf atas keputusannya tersebut, saat memberikan pengarahan di depan para pelaku pasar dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2019 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta
"Saya sudah bicara dengan yang jago IT. Kalau bisa diganti AI (artificial intelligence). Jika muncul sebuah kecepatan, muncul perubahan budaya kerja, kultur baru," kata Jokowi.
Artificial Inteligence atau yang sering disingkat AI saat ini sudah banyak diterapkan dibanyak bidang, contoh sederhananya adalah Google Lens. Google Lens merupakan teknologi pengenalan gambar yang dikembangkan oleh Google, yang dirancang untuk memunculkan informasi yang relevan terkait objek yang diidentifikasi menggunakan analisis visual.
Lantas apa artinya AI? Lewat hasil wawancara CNBC Indonesia kepada Nazim Machresa yang saat itu merupakan AI Services and Business Development dari Renom Infrastruktur Indonesia (GRID Inc.) yang merupakan perusahaan pengembangan AI yang bermarkas di Jepang, memberikan pemahamannya tentang AI.
Menurut Nazim , AI adalah bagian dari computer science, yang membuat komputer dapat meniru cara berpikir dan bertindak seperti manusia. Key drivers perkembangan AI sendiri adalah big data dan computing power.
"Karena AI belajar dari data, maka saya buat contohnya berdasarkan data yang digunakan untuk mengembangkan AI tersebut. Paling mudah mengkategorikan data menjadi 2: data yang berupa gambar (visual) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka)," ujar Nazim.
Contoh AI yang dapat dibuat dengan data visual misalnya AI untuk menganalisa dan mendeteksi objek dari gambar atau video. Anggap saja ini mengartifisialkan bagaimana mata manusia melihat dan mengenali objek.
Sedangkan contoh AI yang dapat dibuat dengan data non gambar, misalnya AI untuk membalas percakapan (mengartifisialkan manusia berbicara atau mengirim pesan) yang kita kenal sebagai chat/voice/speech bot, dan AI untuk membuat prediksi (mengartifisialkan cara manusia berpikir tentang suatu keadaan dimasa depan dengan menganalisa kondisi dari kurun waktu sebelumnya hingga saat ini).
Penerapan AI di Indonesia sendiri menurut Nazim, sudah mulai gencar seperti startup yang menggunakan AI untuk menunjang kegiatan bisnisnya atau bahkan menjadikan AI tersebut sebagai bisnis.
(roy/roy) Next Article Jokowi Minta Maaf, Bakal Gantikan Eselon III Dengan Robot
Oleh karena itu, Jokowi melontarkan permintaan maaf atas keputusannya tersebut, saat memberikan pengarahan di depan para pelaku pasar dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2019 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta
"Saya sudah bicara dengan yang jago IT. Kalau bisa diganti AI (artificial intelligence). Jika muncul sebuah kecepatan, muncul perubahan budaya kerja, kultur baru," kata Jokowi.
Lantas apa artinya AI? Lewat hasil wawancara CNBC Indonesia kepada Nazim Machresa yang saat itu merupakan AI Services and Business Development dari Renom Infrastruktur Indonesia (GRID Inc.) yang merupakan perusahaan pengembangan AI yang bermarkas di Jepang, memberikan pemahamannya tentang AI.
Menurut Nazim , AI adalah bagian dari computer science, yang membuat komputer dapat meniru cara berpikir dan bertindak seperti manusia. Key drivers perkembangan AI sendiri adalah big data dan computing power.
"Karena AI belajar dari data, maka saya buat contohnya berdasarkan data yang digunakan untuk mengembangkan AI tersebut. Paling mudah mengkategorikan data menjadi 2: data yang berupa gambar (visual) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka)," ujar Nazim.
Contoh AI yang dapat dibuat dengan data visual misalnya AI untuk menganalisa dan mendeteksi objek dari gambar atau video. Anggap saja ini mengartifisialkan bagaimana mata manusia melihat dan mengenali objek.
Sedangkan contoh AI yang dapat dibuat dengan data non gambar, misalnya AI untuk membalas percakapan (mengartifisialkan manusia berbicara atau mengirim pesan) yang kita kenal sebagai chat/voice/speech bot, dan AI untuk membuat prediksi (mengartifisialkan cara manusia berpikir tentang suatu keadaan dimasa depan dengan menganalisa kondisi dari kurun waktu sebelumnya hingga saat ini).
Penerapan AI di Indonesia sendiri menurut Nazim, sudah mulai gencar seperti startup yang menggunakan AI untuk menunjang kegiatan bisnisnya atau bahkan menjadikan AI tersebut sebagai bisnis.
(roy/roy) Next Article Jokowi Minta Maaf, Bakal Gantikan Eselon III Dengan Robot
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular