Penemu Situs Web Ingin Sehatkan Internet, Bagaimana Caranya?

Tech - Redaksi, CNBC Indonesia
25 November 2019 18:53
Penemu situs Web, Tim Berners-Lee menganggap internet sekarang sudah tidak sehat. Jadi ia meluncurkan secara resmi cara untuk 'memperbaiki' internet. Foto: Internet (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penemu situs Web, Tim Berners-Lee menganggap internet sekarang sudah tidak sehat. Jadi ia meluncurkan secara resmi cara untuk 'memperbaiki' internet.

Perusahaan nirlaba yang dibuat Tim Berners-Lee, The World Wide Web Fondation, telah mendapatkan sokongan dari perusahaan teknologi Facebook, Google dan Microsoft untuk membuat skema yang dijuluki "kontrak untuk web".


Kontrak tersebut akan meminta perusahaan untuk menghormati privasi data konsumen dan mendesak pemerintah memastikan semua orang memiliki akses yang sama ke internet. Tim Berners mengatakan saat ini internet dalam kondisi yang kritis.

"Belum pernah sebelumnya kekuatan web yang harusnya untuk kebaikan terancam. Kontrak ini akan meminta perusahaan untuk menghormati privasi data konsumen dan mendesak pemerintah untuk memastikan semua orang memiliki akses ke internet," ujar CEO World Wide Web Foundation Adrian Lovett, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (25/11/2019).

"Kami meluncurkan kontrak web untuk rencana aksi global pertama di dunia untuk melindungi web sebagai kekuatan bagi kebaikan, menyatukan perusahaan, pemerintah dan warga dari seluruh dunia untuk mengatakan ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengembalikan semuanya ke jalur yang benar. "

Organisasi lain yang mendukung kontrak termasuk DuckDuckGo, Reddit, GitHub dan Reporters Without Borders.

Salah satu komponen utama dari kontrak ini adalah persyaratan bahwa web tetap merupakan alat yang dapat diakses untuk semua pengguna. Lovett mengatakan bahwa, "terlepas dari kemajuan yang kami lihat dalam membuat dunia terhubung, separuh dunia tidak memiliki akses."

Tidak jelas seberapa banyak fakta akan berubah. Tetapi hal ini datang pada saat yang genting bagi perusahaan internet besar seperti Facebook dan Google yang telah menghadapi peningkatan tekanan atas bagaimana mereka menangani informasi konsumen yang didistribusikan secara online.

Tahun lalu, Facebook menghadapi kritik pedas atas kebocoran data 87 juta data profil pengguna yang dilakukan Cambridge Analytica. Konsultansi politik menggunakan data tersebut untuk menargetkan pemilih selama pemilihan presiden AS 2016.

Sementara itu, politisi seperti Elizabeth Warren semakin kencang menyerukan penghentian perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Google dan Amazon, di tengah kekhawatiran mereka akan kemungkinan monopoli.


Artikel Selanjutnya

Ini Dia Mesin Pencari RI ala Google: data.go.id


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading