QR Code Bakal Usang, Kelak Pembayaran Tinggal Nongolin Wajah

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
20 November 2019 13:57
Tencent dengan melakukan studi pembayaran dengan teknologi pengenalan wajah dan pindai sidik jari yang diprediksi akan menggantikan QR code.
Foto: Teknologi facial recognition (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNBC Indonesia - KiniĀ QR Code jadi teknologi pembayaran yang paling populer di China, tetapi di masa depan kemungkinan ini akan jadi teknologi usang. Pasalnya, Tencent Holdings sedang melakukan penelitian teknologi pembayaran digital dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah dan pemindai sidik jari.

Di China, kebanyakan orang melakukan pembayaran melalui ponsel mereka memanfaatkan QR code dan dua platform pembayaran terpopuler adalah WeChat Payment dari Tencent, dan Alipay dari Alibaba.


"Di China, metode pembayaran menggunakan QR Code telah menggantikan uang tunai dan kartu bank dalam kurun waktu lima tahun. Ada kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan, produk baru dan lebih baik akan muncul untuk menggantikan QR code," kata Greg Geng, wakil presiden Grup Bisnis WeChat Tencent sebagaimana dilansir dari CNBC Internasional, Rabu (20/11/2019).

Pada Agustus, WeChat Pay memperkenalkan sistem "Frog Pro" yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran dengan memindai wajah (facial recognition) mereka, tanpa menggunakan ponsel. Teknologi ini sekarang sedang diuji pada beberapa rantai ritel di China.

QR Code Bakal Usang, Kelak Pembayaran Tinggal Nongolin WajahFoto: Ist

Ketika ditanya tentang privasi dan keamanan data, Greg Geng mengatakan pihaknya bekerja sama dengan regulator China untuk memperkenalkan teknologi pembayaran baru, berarti perusahaan harus mematuhi persyaratan perlindungan data apa pun.

Ekspansi WeChat Pay

Sebelum nantinya pengenalan wajah dan sidik jari menjadi umum di China, Tencent akan terus memperluas penggunaan WeChat Pay, baik di dalam negeri maupun internasional.


Salah satu langkah terbaru perusahaan adalah mendukung kartu kredit dan debit luar negeri pada platformnya, kata Greg Geng. Hal itu akan memungkinkan wisatawan untuk melakukan pembayaran lebih mudah di China, dimana biasanya kartu asing seperti Visa atau Mastercard tidak diterima secara umum.

WeChat Pay dan Alipay mendominasi industri pembayaran seluler China, yang dianggap oleh banyak pakar sebagai salah satu yang paling maju di dunia. Namun hingga saat ini, kedua platform mengharuskan pengguna untuk memiliki rekening bank.


"Setiap tahun, kami menerima sekitar 500 juta pengunjung luar negeri yang datang ke China," kata Greg Geng. "Karena China menjadi negara cashless dan cardless, menjadi sulit bagi turis untuk melakukan pembayaran. Itulah sebabnya kami bekerja dengan lima perusahaan kartu kredit utama (termasuk Visa dan Mastercard) untuk menghubungkan kartu mereka dengan WeChat Pay."


(roy/roy) Next Article WeChat China Resmi 'Jajah' Indonesia, GoPay & OVO Waspada?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular