Resmi! China Larang Anak-anak & Remaja Main PUBG Cs

Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 November 2019 14:24
Resmi! China Larang Anak-anak & Remaja Main PUBG Cs
Foto: Game online (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - China akhirnya mengeluarkan aturan yang membatasi waktu bermain game bagi anak-anak dan remaja. Langkah itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah kecanduan online game seperti PUBG dan sejenisnya.

Pemerintah China membatasi waktu main game anak-anak dan remaja maksimal 90 menit pada Senin-Jumat. Pada Sabtu-minggu atau hari libur nasional diperbolehkan main selama 180 menit.


Dalam aturan ini, anak-anak berusia di bawah 18 tahun dilarang bermain online game dari pukul 22.00 malam hingga 08.00 pagi.

Aturan lainnya, gamer berusia 8 tahun hingga 16 tahun dibatasi untuk membeli item game online maksimal 200 yuan atau Rp 400.000 per bulan. Adapun gamer berusia 16 tahun hingga 18 tahun dibatasi hingga 400 yuan (Rp 800 ribuan).

Pemerintah juga akan menerapkan sistem registrasi game online dengan nama asli dan memaksa perusahaan game online melakukan verifikasi usia gamer dengan mengguna data nasional, seperti dikutip dari ABC, Senin (11/11/2019).

Perusahaan game online yang tidak menuruti aturan pemerintah berpotensi dicabut izinnya.

Mengutip Dailymail, China merupakan pasar game online terbesar. Ada 800 juta pengguna internet di mana 14 persen gamer di China atau 33 juta orang disebut berusia di bawah 16 tahun dan 29 juta berusia di bawah 10 tahun. Para gamer ini bahkan bisa menghabiskan 17 jam dalam sehari untuk bermain game online.

Juru bicara General Administration of Press dan Publication China mengatakan aturan ini untuk mengurangi masalah kecanduan game pada anak muda dan remaja dan mengatasi masalah konsumsi berlebihan untuk entertainment.

Game online memang telah menjadi perhatian pemerintah China. Kecanduan main game telah berdampak pada kondisi fisik, kesehatan mental dan kemauan belajar.

World Health Organisation (WHO) telah memasukkan kecanduan video game sebagai masalah penyimpangan di April 2019.

[Gambas:Video CNBC]





Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular