
Tiap Tahun RI Cetak 600 Ribu SDM Digital, Tapi...
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 October 2019 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan ekonomi digital dari tahun ke tahun kian meningkat. Sebagai gambaran, di tahun 2018 pendapatan digital ekonomi Indonesia mencapai US$27 milliar.
Tahun ini diprediksi meningkat di angka US$ 40 milliar atau 566 Triliun rupiah hingga akhir tahun 2019 mendatang. Bahkan di tahun 2025 mencapai 133 US$ milliar atau setara 1882 T rupiah.
Meningkatnya angka tersebut harus didukung oleh SDM yang handal. Sekjen Kominfo Niken Widiastuti mengatakan bahwa setiap tahun digital talent terus bertambah. "Tenaga digital 600.000 setiap tahun. Apalagi jika didukung dengan kemampuan dan pengetahuan bahasa Inggris yang bagus," paparnya di Event Connect yang berlangsung JCC (30/10/2019).
Bertambahnya tenaga di bidang digital juga tetap harus bertumbuh. Pasalnya, Indonesia akan menghadapi bonus demografi di tahun 2030 mendatang, dimana jumlah milenialnya jauh lebih banyak dibanding masyarakat yang berada di usia non produktif. "Sedangkan negara lain masuk ke dalam aging country," papar Niken.
Di sisi lain, bertambahnya pengguna internet di Indonesia juga berbanding lurus dengan bertambahnya tenaga digital. Berdasar survei APJII tahun 2018, dari 264 juta masyarakat Indonesia ada 171,17 juta jiwa yang sudah menggunakan internet.
Penetrasi penggunaan internet ke berbagai wilayah Indonesia pun semakin meningkat. Misalnya beberapa tahun lalu, Pulau Jawa sangat mendominasi dengan pemggunaan internet mencapai 65%. Namun kini berkurang menjadi 55%.
"Sedangkan di sudut timur Indonesia yang mulanya di angka 2,65% menjadi 10%. Artinya sekarang bukan lagi Jawasentris. Tenaga digital pun kian dibutuhkan," sebut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G. Plate juga mengungkapkan Indonesia akan kekurangan kebutuhan tenaga digital di tahun 2030 mendatang. "Indonesia akan membutuhkan 113 juta digital talent pada tahun 2030 mendatang.
Sayangnya, ketersediaannya hanya berada di angka 104 juta. Sehingga, Indonesia kekurangan 9 juta digital talent saat itu," papar politisi partai Nasdem tersebut.
(roy/roy) Next Article 2030 RI Kekurangan 9 Juta SDM Digital, Banjir TKA Nih?
Tahun ini diprediksi meningkat di angka US$ 40 milliar atau 566 Triliun rupiah hingga akhir tahun 2019 mendatang. Bahkan di tahun 2025 mencapai 133 US$ milliar atau setara 1882 T rupiah.
Meningkatnya angka tersebut harus didukung oleh SDM yang handal. Sekjen Kominfo Niken Widiastuti mengatakan bahwa setiap tahun digital talent terus bertambah. "Tenaga digital 600.000 setiap tahun. Apalagi jika didukung dengan kemampuan dan pengetahuan bahasa Inggris yang bagus," paparnya di Event Connect yang berlangsung JCC (30/10/2019).
Di sisi lain, bertambahnya pengguna internet di Indonesia juga berbanding lurus dengan bertambahnya tenaga digital. Berdasar survei APJII tahun 2018, dari 264 juta masyarakat Indonesia ada 171,17 juta jiwa yang sudah menggunakan internet.
Penetrasi penggunaan internet ke berbagai wilayah Indonesia pun semakin meningkat. Misalnya beberapa tahun lalu, Pulau Jawa sangat mendominasi dengan pemggunaan internet mencapai 65%. Namun kini berkurang menjadi 55%.
"Sedangkan di sudut timur Indonesia yang mulanya di angka 2,65% menjadi 10%. Artinya sekarang bukan lagi Jawasentris. Tenaga digital pun kian dibutuhkan," sebut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G. Plate juga mengungkapkan Indonesia akan kekurangan kebutuhan tenaga digital di tahun 2030 mendatang. "Indonesia akan membutuhkan 113 juta digital talent pada tahun 2030 mendatang.
Sayangnya, ketersediaannya hanya berada di angka 104 juta. Sehingga, Indonesia kekurangan 9 juta digital talent saat itu," papar politisi partai Nasdem tersebut.
(roy/roy) Next Article 2030 RI Kekurangan 9 Juta SDM Digital, Banjir TKA Nih?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular