
Gojek Punya GoPay, Grab Dengan OVO, Bonceng Gandeng LinkAja
Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 October 2019 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan dalam bisnis ojek online dipastikan akan semakin sengit. Pasalnya, para penantang Grab dan Gojek sudah menggaet dompet digital. Salah satunya, Bonceng.
Bonceng adalah ojek online yang lahir pada November 2018 lalu. Bonceng menggunakan LinkAja sebagai alat pembayaran dalam aplikasinya. LinkAja merupakan dompet digital yang disuntik oleh BUMN.
Dompet digital merupakan salah satu alat pembayaran yang lagi booming di bisnis ride hailing atau berbagi tumpangan. Para aplikator seperti Grab dan Gojek yang mempopulerkan metode pembayaran ini dengan memberikan diskon besar-besaran.
Untuk pembayaran dalam aplikasi, Gojek mengandalkan GoPay, yang merupakan salah satu alat pembayaran mobile terbesar di Indonesia. Gojek mendirikan GoPay pada 2013 silam dan Pembayaran menggunakan Gopay di platform Gojek mencapai lebih dari 60%.
Adapun Grab menggunakan OVO alat pembayaran digital yang dimiliki Group Lippo. Namun Lippo tercatat sebagai salah satu investor Grab. Lippo pernah suntik Grab US$100 juta.
CEO LinkAja Danu Wicaksana mengatakan LinkAja terbuka kerja sama dengan semua perusahaan. LinkAja tidak pernah membuat kerja sama secara eksklusif.
"Jadi untuk transportasi online juga dengan beberapa players seperti Anterin, Gojek, Bonceng dan tidak menutup kemungkinan dengan pemain lainnya," jelas Danu kepada CNBC Indonesia, Senin (28/10/2019).
(roy/dru) Next Article GoPay, OVO, DANA & LinkAja Harus Waspadai Rival Baru Ini
Bonceng adalah ojek online yang lahir pada November 2018 lalu. Bonceng menggunakan LinkAja sebagai alat pembayaran dalam aplikasinya. LinkAja merupakan dompet digital yang disuntik oleh BUMN.
Dompet digital merupakan salah satu alat pembayaran yang lagi booming di bisnis ride hailing atau berbagi tumpangan. Para aplikator seperti Grab dan Gojek yang mempopulerkan metode pembayaran ini dengan memberikan diskon besar-besaran.
Adapun Grab menggunakan OVO alat pembayaran digital yang dimiliki Group Lippo. Namun Lippo tercatat sebagai salah satu investor Grab. Lippo pernah suntik Grab US$100 juta.
CEO LinkAja Danu Wicaksana mengatakan LinkAja terbuka kerja sama dengan semua perusahaan. LinkAja tidak pernah membuat kerja sama secara eksklusif.
"Jadi untuk transportasi online juga dengan beberapa players seperti Anterin, Gojek, Bonceng dan tidak menutup kemungkinan dengan pemain lainnya," jelas Danu kepada CNBC Indonesia, Senin (28/10/2019).
(roy/dru) Next Article GoPay, OVO, DANA & LinkAja Harus Waspadai Rival Baru Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular