
Nasib Gojek Ditinggal Nadiem Makarim, Cuan atau Boncos?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 October 2019 06:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Nadiem Makarim kini tak lagi menjadi CEO Gojek setelah ia memilih menjadi menteri pada kabinet Jilid II Joko Widodo. Nadiem menjadi salah satu menteri yang mewakili milenial di pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Sudah tidak di Gojek. Samasekali sudah tidak ada lagi posisi dan kewenangan di Gojek," ujar Nadiem di Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Nadiem mengungkapkan merupakan sebuah kehormatan baginya menjadi menteri. Ia menyatakan siap menerima 'pinangan' Jokowi.
"Saya bersedia menerima," terang Nadiem. "Ini merupakan kehormatan. Dari dahulu misi saya di Gojek menampilkan Indonesia pada panggung dunia. Ini adalah untuk negara untuk skala lebih besar."
Setelah Nadiem Makarim Mundur, Gojek akan dipimpin oleh dua orang. Yakni, co-founder Kevin Aluwi dan President Gojek Andre Soelistyo.
"Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru. Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya," ujar Nila Marita, Chief Corporate Affairs dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia.
"Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan."
Selanjutnya ia, melanjutkan karir di Zalora selama dua tahun. jabatannya head of business intelligence. Baru pada 2013 ia bergabung dengan Gojek.
Kevin menjalankan peran strategis di Gojek dari mengadopsi business intelligence data ekosistem Gojek hingga mengembangkan inovasi produk dan pertumbuhan Gojek.
Kini setelah Nadiem mundur, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo memimpin perkembangan Gojek ke depan.
Berlanjut ke halaman 3 >>>
Sebelum menjadi co-CEO Gojek, Andre merupakan President Gojek. Dia merupakan perwakilan Northstar Group yang merupakan salah satu pemegang saham Gojek. Northstar termasuk salah satu investor awal Gojek.
Mengutip Linkedin, Andre merupakan alumnus University of Technology Sidney. Ia menamatkan pendidikannya pada 2005 dengan jurusan Information Technology. Pada 2005-2008 ia bergabung dengan Triputra Group sebagai management Trainee.
Triputra merupakan perusahaan yang bergerak dalam empat lini bisnis. Yakni, agribisnis, manufaktur, pertambangan serta perdagangan dan jasa. Triputra didirikan oleh TP Rachmat, mantan CEO Astra International dan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Pada 2009, Andre bergabung dengan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sebagai head of corporate finance. DOID merupakan salah satu emiten pertambangan batu bara yang melantai di bursa. Ia bekerja di sana selama dua tahun.
Pada 2016, Andre menjadi managing director Northstar Group. Ini merupakan perusahaan investasi yang berinvestasi di Asia Tenggara. Ia menduduki posisi ini selama 7 tahun lebih.
Pada 2016, Andre Soelistyo bergabung dengan Gojek. Posisinya sebagai president Gojek.
(roy/sef) Next Article Kevin Aluwi & Andre Soelistyo, Bos Baru Gojek Suksesor Nadiem
"Sudah tidak di Gojek. Samasekali sudah tidak ada lagi posisi dan kewenangan di Gojek," ujar Nadiem di Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Nadiem mengungkapkan merupakan sebuah kehormatan baginya menjadi menteri. Ia menyatakan siap menerima 'pinangan' Jokowi.
Setelah Nadiem Makarim Mundur, Gojek akan dipimpin oleh dua orang. Yakni, co-founder Kevin Aluwi dan President Gojek Andre Soelistyo.
"Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru. Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya," ujar Nila Marita, Chief Corporate Affairs dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia.
"Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan."
Berlanjut ke halaman 2 >>>
Sebelum mendirikan Gojek, Kevin Aluwi merupakan alumnus University of Southern California. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai analis di Salem Patners LLC.Selanjutnya ia, melanjutkan karir di Zalora selama dua tahun. jabatannya head of business intelligence. Baru pada 2013 ia bergabung dengan Gojek.
Kevin menjalankan peran strategis di Gojek dari mengadopsi business intelligence data ekosistem Gojek hingga mengembangkan inovasi produk dan pertumbuhan Gojek.
Kini setelah Nadiem mundur, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo memimpin perkembangan Gojek ke depan.
Berlanjut ke halaman 3 >>>
Sebelum menjadi co-CEO Gojek, Andre merupakan President Gojek. Dia merupakan perwakilan Northstar Group yang merupakan salah satu pemegang saham Gojek. Northstar termasuk salah satu investor awal Gojek.
Mengutip Linkedin, Andre merupakan alumnus University of Technology Sidney. Ia menamatkan pendidikannya pada 2005 dengan jurusan Information Technology. Pada 2005-2008 ia bergabung dengan Triputra Group sebagai management Trainee.
Triputra merupakan perusahaan yang bergerak dalam empat lini bisnis. Yakni, agribisnis, manufaktur, pertambangan serta perdagangan dan jasa. Triputra didirikan oleh TP Rachmat, mantan CEO Astra International dan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Pada 2009, Andre bergabung dengan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sebagai head of corporate finance. DOID merupakan salah satu emiten pertambangan batu bara yang melantai di bursa. Ia bekerja di sana selama dua tahun.
Pada 2016, Andre menjadi managing director Northstar Group. Ini merupakan perusahaan investasi yang berinvestasi di Asia Tenggara. Ia menduduki posisi ini selama 7 tahun lebih.
Pada 2016, Andre Soelistyo bergabung dengan Gojek. Posisinya sebagai president Gojek.
(roy/sef) Next Article Kevin Aluwi & Andre Soelistyo, Bos Baru Gojek Suksesor Nadiem
Most Popular